Bisnis.com,JAKARTA— Dalam Debat Capres-Cawapres kelima, Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 02, menyebut bahwa kondisi BUMN sebagai benteng terakhir perekonomian Indonesia tengah goyah.
Menurut data Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) per 31 Desember 2018, total aset perseroan pelat merah telah menembus angka Rp8.092 triliun atau naik Rp882 triliun dari 2017 senilai Rp7.210 triliun.
Dari sisi total pendapatan yang dikantongi perseroan pelat merah mencapai Rp2.339 triliun pada 2018. Realisasi itu naik 10,45 persen dari Rp2.027 triliun tahun sebelumnya.
Pendapatan yang dikantongi oleh BUMN terus mengalami pertumbuhan dari periode 2015—2018.
Jumlah yang dikantongi tiap periode yakni Rp1.699 triliun pada 2015, Rp1.710 triliun pada 2016, Rp2.027 triliun pada 2017, dan Rp2.339 triliun pada 2018.
Adapun, total laba BUMN tumbuh 1,07 persen menjadi Rp188 triliun dari Rp186 triliun pada 2017. Dalam empat tahun terakhir, laba perseroan pelat merah tercatat terus mengalami kenaikan selama rentang 2015-2018.
Dari data yang dihimpun, pencapaian tumbuh dari Rp150 triliun pada 2015, Rp176 triliun pada 2016, Rp186 triliun pada 2017, dan Rp188 triliun pada 2018.
Belanja modal yang digelontorkan oleh BUMN tahun lalu naik signifikan 54,60 persen dari Rp315 triliun pada 2017 menjadi Rp487 triliun. Alokasi terbesar dana itu mengalir ke proyek-proyek infrastruktur.
Kontribusi perseroan pelat merah terhadap anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) juga naik dari Rp354 triliun pada 2017 menjadi Rp422 triliun pada 2018.