Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Takut Gejolak, Pengusaha Angkutan Barang Waspadai Pemilu 2019

Secara rutin, menjelang musim Lebaran selalu terjadi kenaikan volume angkutan barang sampai dengan 20%.
Ilustrasi - Sejumlah truk antre menimbang di pintu masuk pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5 Januari 2016). / Antara- Didik Suhartono
Ilustrasi - Sejumlah truk antre menimbang di pintu masuk pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5 Januari 2016). / Antara- Didik Suhartono

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) memprediksi kenaikan volume angkutan barang menjelang Lebaran 2019 naik hingga 20%, sedangkan kehati-hatian para pelaku usaha semakin meningkat menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan Legislatif 2019.


Wakil Ketua Aptrindo Kyatmaja Lookman menuturkan bahwa secara rutin setiap menjelang musim Lebaran selalu terjadi kenaikan volume angkutan barang sampai dengan 20%.


"Volume kalau menjelang Lebaran pasti naik sekitar 10%-20% biasanya, karena memang teman-teman mendorong barangnya ke ritel persiapan Lebaran," katanya kepada Bisnis, Minggu (7/4/2019).


Peningkatan volume tersebut berbeda setiap tahunnya mengikuti kepercayaan diri pasar. Menurutnya, ketika kepercayaan terhadap pasar tinggi, volume angkutan barang dapat melonjak hingga 40%.


Namun, dia menjelaskan bahwa faktor menjelang Pemilu Presiden terutama, menjadi faktor yang membuat pasar menahan diri dan menanti hasil akhir dari Pemilu tersebut.


"Jelang pilpres, kiriman barang-barang impor menurun, pemilik barang kecenderungannya tidak mau pegang barang terlalu banyak, jadi tidak mau ada stok. Kalau lebih optimistis volume angkutan barang pasti lebih meningkat, saat pilpres pemilik barang maunya pegang cash uang daripada barang," terangnya.


Hal tersebut, terjadi karena sifat barang yang tidak cair atau likuid sementara uang lebih likuid dapat digunakan sesuai kebutuhan dari para pemilik barang. Belum lagi katanya, pemilihan presiden kali ini cukup sengit sehingga meningkatkan kehati-hatian pengusaha, dalam hal ini pemilik barang.


Sudah mahfum terangnya, ketika masa-masa tidak menentu, stok dikurangi, cadangan keuangan diatur lebih tinggi.


"Hasil pilpres itu kita harap siapapun pemenangnya akan produnia usaha, sehingga akan menambah kepercayaan diri pengusaha dan mau menanamkan modalnya lebih banyak. Jadi, Lebaran tetap akan ada peningkatan [volume], tapi itu, ada level kehati-hatian lebih ekstra," jelasnya.


Lebih lanjut dia menerangkan, para pengusaha truk akan mengantisipasi lonjakan volume dengan melakukan revitalisasi dan perbaikan truknya guna menjaga performa ritase tetap baik.


Selain itu, beberapa di antaranya juga ada yang melakukan pembelian truk guna mengantisipasi lonjakan volume. "Ada beberapa yang beli mobil menghadapi lonjakan volume, tapi mungkin tidak terlalu banyak tahun ini," tuturnya.


Dia menjelaskan kebiasaan menjelang Lebaran adanya aktivitas bahan baku yang melonjak pada tiga bulan sebelumnya. Sementara itu, dua bulan sebelumnya, kiriman-kiriman kebutuhan pabrik melonjak.


Sebulan terakhir kiriman kebutuhan retail atau barang-barang konsumsi yang melonjak. " "Sementara kalau prediksi pasarnya bagus, kiriman bahan baku akan terus berlangsung hingga last minutes [menit-menit akhir] jelang Lebaran," imbuhnya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper