Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SEWA PESAWAT KHUSUS KARGO : Menguji Ambisi ‘Solo Karier’ Pebisnis Kurir

Upaya Asperindo yang ingin bersolo karier dengan melepas ketergantungan terhadap maskapai reguler kargo ke maskapai khusus kargo juga tak mudah.
Ilustrasi - Pekerja mendata paket barang sebelum dialihkan ke pusat pemrosesan pos untuk dikirim ke tujuan, di Kantor Pos Besar Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/6/2018)./JIBI-Rachman
Ilustrasi - Pekerja mendata paket barang sebelum dialihkan ke pusat pemrosesan pos untuk dikirim ke tujuan, di Kantor Pos Besar Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/6/2018)./JIBI-Rachman

Respons Anggota Asperindo

Vice President Proses dan Transportasi PT Pos Indonesia Farius Muhamartono menyambut baik inisiatif Asperindo terkait dengan penyewaan pesawat kargo udara mandiri oleh asosiasi untuk kebutuhan anggotanya.

Namun, dia memberikan catatan khusus kepada Asperindo agar strategi menyewa pesawat kargo tidak lebih mahal dari penerbangan reguler.

“Terkait dengan efisiensi biaya kargo khususnya untuk tarif surat muatan udara [SMU], karena biaya ground handling seperti regulated agent, Kade, gudang lini 1 dan lain-lain tetap dikenakan.”

Dia setuju dengan rencana Asperindo tersebut sepanjang tarif kompetitif dan lebih dijamin keberangkatan kargonya. Dengan syarat itu, fasilitas dari asosiasi itu dapat menjadi pertimbangan untuk digunakan Pos Indonesia.

Di sisi lain, dia menyebutkan volume kiriman kargo udara Pos Indonesia sudah turun setelah BUMN itu menyalurkannya melalui jalur darat menggunakan kereta api dan truk.

PT Sicepat Ekspres Indonesia (SiCepat Ekspres) juga menanggapi positif rencana Asperindo menyediakan pesawat kargo sewaan. Namun, Chief Marketing Officer SiCepat Ekspres Wiwin Dewi Herawati menuturkan pihaknya tak ingin terlalu menggantungkan kebutuhannya kepada Asperindo.

“Penyewaan pesawat tentu kami tanggapi sebagai hal yang positif, itu akan memberi solusi bagi kami, tetapi kita lihat lagi terutama saat kami hadapi Ramadan dan Idulfitri, otomatis lonjakan volume barang akan naik dari biasanya. Kenaikan bisa sampai dengan tiga kali lipat,” katanya.

Dia menilai inisiatif tersebut dapat membantu. Namun, dia tidak dapat mengandalkan Asperindo yang memiliki banyak anggota. Maklum, perusahaan jasa ekspedisi anggota Asperindo yang terdaftar saat ini berjumlah 276 perusahaan di Jakarta dan 500 anggota di seluruh Indonesia.

“Dari sisi bisnis, SiCepat tidak bisa 100% melimpahkan ke Asperindo, tetapi kita akan menyiasati apa saja yang kami bisa ambil bagian di situ,” terangnya.

Selain itu, dia menjelaskan kiriman paket yang dikelolanya berkisar 60%—70% terkonsentrasi di Pulau Jawa sehingga pengiriman ke luar Pulau Jawa masih sedikit. Dia lebih memilih memanfaatkan jalur tol Trans-Jawa yang sudah tersambung hingga Surabaya.

Dia menilai tol Trans-Jawa dapat menjadi solusi juga bagi pengusaha di bidang logistik dan jasa pengiriman ekspres.

“Artinya itu inisiatif yang baik, tetapi mengandalkan di inisiatif itu tidak bisa 100%, kami manfaatkan jalur darat juga. Kedua, fokus bisnis kita juga terkonsentrasi di sini,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper