Bisnis.com, KARAWANG- Perum Bulog tengah bersiap untuk menjalankan penugasan mengimpor 100.000 ton bawang putih yang ditetapkan oleh pemerintah.
Direktur Pengadaan Bulog Bachtiar Utomo menyebutkan eksekusi penugasan untuk mengimpor bawang putih akan dilaksanakan secepatnya. Namun, pihaknya belum bisa memastikan kapan tepatnya impor bisa terlaksana.
Pasalnya, saat ini masih ada sejumlah prosedur yang perlu dijalankan seperti mendapatkan surat penugasan dari Kementerian BUMN, rekomendasi teknis dari Kementerian Pertanian, Pengajuan ke Menteri Perdagangan hingga akhirnya perizinan impor (PI) didapatkan.
"Harapan kita, sebelum Lebaran sudah harus masuk supaya nanti harga-harga stabil," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (21/3/2019) malam.
Menurutnya, bawang putih rencananya akan diimpor dari China. Pihaknya akan berupaya agar harga bawang putih yang diimpor bisa serendah mungkin tanpa mengabaikan aspek kualitas.
Untuk itu, setelah PI didapat, pihaknya akan mengadakan tender untuk mendapatkan harga terbaik.
Baca Juga
Selanjutnya, dalam penyaluran di dalam negeri, pihaknya juga akan mengupayam agar harga di masyarakat tidak tinggi tanpa mengabaikan aspek margin perusahaan.
"Nanti kita cek dulu yang termurah kita beli. Kan nanti kita buka tender. Makanya, jangan sampai salah beli," ujarnya.
Adapun pemasukan bawang putih impor ini akan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kebutuhan pasar.
Sebelumnya, pemerintah menugaskan Bulog untuk mengimpor 100.000 ton bawang putih guna menekan harga bawang putih di pasaran agar tidak melonjak menjelang Lebaran tahun ini.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengharapkan penugasan tersebut dapat segera direalisasikan pada bulan ini sebelum harga bawang putih terus naik.
"Bawang putih lagi naik kan, ini sekitar Rp45.000 [per kilogram/kg]. Jadi, kami menugaskan Bulog untuk impor segera. Angkanya kira-kira 100.000 ton," ungkapnya usai Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Pangan di Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian di Jakarta, Senin (18/3/2019) malam.
Importasi tersebut diharapkan dapat segera menekan harga bawang putih di pasaran menjadi sekitar Rp25.000 per kg dari posisi saat ini yang mencapai kisaran Rp45.000 per kg. Harga disebut sudah naik sejak bulan ini.
Menurut Darmin, selama ini, setiap tahunnya pemerintah mengimpor bawang putih sebanyak 400.000-450.000 ton. Angka tersebut sudah termasuk dengan impor yang dilakukan oleh swasta, dengan syarat pelaku impor harus sudah menanam bawang putih di dalam negeri.
"Jadi angkanya itu selama ini sekitar 400.000-450.0000. Nah, sekarang ini yang 100.000 tugas Bulog, artinya masih ada slot untuk swasta. Tapi, masih dihitung mereka yang sudah nanembawang berapa," lanjutnya.