Bisnis.com, JAKARTA - International Finance Corporation (IFC) yang merupakan anggota Kelompok Bank Dunia menyalurkan fasilitas pinjaman sebesar US$50 juta kepada produsen tenaga listrik dari Indonesia, PT Medco Ratch Power Riau (MRPR).
Proyek MRPR—pembangkit tenaga listrik berbasis gas dengan kapasitas 275 megawatt di Provinsi Riau—bertujuan untuk mengatasi defisit listrik di Riau, khususnya pada saat-saat puncak penggunaan listrik (peak hours).
Dengan pertumbuhan diatas sembilan persen per tahunnya, permintaan listrik di Indonesia menggaris-bawahi kebutuhan investasi di Indonesia yang meningkat. Hampir 20 juta orang, atau tujuh persen dari populasi Indonesia – mengalami keterbatasan akses terhadap listrik.
Indonesia juga merupakan negara dengan populasi terbesar ke-empat di dunia dan salah satu dari sepuluh penghasil gas rumah kaca. Menanggapi hal ini, pemerintah bermaksud untuk menurunkan emisi karbon sebesar 29 persen sampai dengan tahun 2030.
“Dengan dukungan finansial dari IFC dan lembaga keuangan lainnya, kami berharap dapat menyediakan lebih banyak lagi pasokan daya yang ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan negara yang meningkat,” ungkap Hartono Indriyanto, Presiden Direktur MRPR, dikutip Jumat (22/3/2019).
Selain IFC, dia menuturkan the Asian Development Bank (ADB), Bank MUFG, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation akan menyediakan pendanaan untuk proyek ini, yang diperkirakan membutuhkan biaya sebesar US$293 miliar.
Proyek ini akan menghasilkan dan menjual listrik kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), yang akan meningkatkan pasokan listrik yang dibutuhkan untuk menopang pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau.
Saat ini, kawasan Riau bertumpu pada impor listrik dari Sumatra Barat, dimana kesenjangan antara permintaan dan pasokan juga bertambah besar. Dengan skenario ini, pembangunan pembangkit listrik baru sangat penting bagi pemenuhan kebutuhan listrik dan industrialisasi di Riau.
Azam Khan, IFC Country Manager untuk Indonesia, Malaysia dan Timor Leste mengatakan IFC mendanai produksi, transmisi dan peningkatan distribusi listrik di negara-negara berkembang, dengan fokus khusus pada gas alam dan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin danhydropower.
“Menggalang dana komersial dan keahlian sektor swasta menjadi semakin penting dalam pengembangan proyek-proyek vital seperti proyek Riau gas IPP ini. Kami merasa bangga dapat mendukung MRPR, yang dapat menjadi contoh bagi proyek-proyek lain dalam mendukung pengembangan program 35MW di Indonesia," papar Azam.