Bisnis.com, JAKARTA - Citilink Indonesia, maskapai berbiaya rendah (low cost carrier/LCC), menyebut layanan inflight wi-fi yang diberikan sejak Januari 2019, mampu mendongrak tingkat keterisian kursi (seat load factor/SLF).
Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo mengatakan satu unit pesawat yang sudah terpasang wi-fi melayani rute Jakarta--Denpasar, Jakarta--Medan, Jakarta--Balikpapan, dan Jakarta--Batam. Sejak pengoperasian pada 16 Januari 2019, terjadi kenaikan SLF.
"Selama Januari hingga Maret 2019, rute-rute tersebut terjadi peningkatan SLF dari 87% menjadi 90,8% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu," kata Juliandra, Kamis (21/3/2019).
Dia menambahkan bahwa peningkatan SLF ini bisa dibilang cukup tinggi kendati selisihnya hanya 3%. Hal tersebut melihat pada periode awal tahun merupakan low season bagi industri penerbangan.
Pihaknya menjelaskan rute lain pada periode yang sama justru mengalami penurunan SLF menjadi rata-rata 78%. Layanan inflight wi-fi dinilai mampu meningkatkan minat masyarakat untuk terbang menggunakan Citilink.
Kenaikan SLF tersebut membuat anak usaha Garuda Indonesia ini menambah pemasangan wi-fi pada pesawat. Pemasangan wi-fi pada pesawat selanjutnya akan dilakukan pada April 2019.
Juliandra menuturkan target pemasangan wi-fi akan mencapai 50 unit pesawat. Pada tahun ini akan ada 8 unit pesawat yang akan terinstal dengan jarak sebulan sekali. "Pemasangan wi-fi untuk tahun depan akan diperbanyak menjadi 4 unit per bulan," ujarnya.