Bisnis.com, JAKARTA - PT Mahata Aero Teknologi menjamin layanan konektivitas nirkabel pada pesawat Citilink Indonesia semakin stabil seusai dilakukan evaluasi dan pembenahan sistem.
Presiden Direktur Mahata M. Fitriansyah mengakui masih terjadi beberapa kegagalan koneksi dalam implementasi layanan selama periode Januari--Maret 2019. Hal tersebut dikarenakan Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa dan kondisi topografi yang unik.
"Kami sudah melakukan setup ulang dengan satelit dari Inmarsat. Keadaan cuaca dan pergerakan awan sangat memengaruhi transmisi satelit menuju pesawat, tetapi saat ini sudah teratasi," kata Fitriansyah, Kamis (21/3/2019).
Dia menambahkan pengaturan baru tersebut akan diaplikasikan kepada seluruh unit pesawat selanjutnya yang akan dilakukan pemasangan inflight wi-fi.
Selanjutnya, Mahata akan bekerja sama dengan PT Karya Lentera Angkasa guna mengembangkan model bisnis, penyediaan perangkat lunak, dan peningkatan pendapatan. Nantinya pendapatan akan diperoleh melalui jasa periklanan, e-commerce, hiburan, permainan, maupun konten berita yang didapatkan penumpang Citilink.
Pihaknya menjelaskan telah menggunakan teknologi tercanggih GX Aviation Sistem dari Inmarsat Aviation, yakni layanan konektivitas nirkabel global berkecepatan tinggi pertama dan satu-satunya di dunia yang dikirimkan melalui jaringan High-Throughput Satellites (HTS).
Fitriansyah menjelaskan layanan konektivititas ini sepenuhnya dimiliki dan dioperasikan oleh Inmarsat bekerja sama dengan Lufthansa Technik sebagai penyedia perangkat keras, teknik, desain, dan sertifikasi untuk proyek tersebut, sementara Lufthansa System sebagai integrasi perangkat lunak.
Penumpang Citilink, lanjutnya, bisa mengakses data internet hingga 50 MB selama penerbangan. Wi-fi akan diaktifkan sesaat setelah pesawat dalam keadaan stabil di udara (cruise) dengan ketinggian minimal 10.000 kaki.