Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kian Menggeliat, Bengkulu Ekspor Kayu Olahan dan Cangkang Sawit

Ekspor komoditas hasil olahan pertanian di Bengkulu kian menggeliat. Terkini, pelaku usaha mengapalkan kayu olahan ke China, dan cangkang sawit ke Thailand.
Ilustrasi - Panel kayu dan kayu olahan/Bisnis-kemenperin.go.id
Ilustrasi - Panel kayu dan kayu olahan/Bisnis-kemenperin.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Ekspor komoditas hasil olahan pertanian di Bengkulu kian menggeliat. Terkini, pelaku usaha mengapalkan kayu olahan ke China, dan cangkang sawit ke Thailand.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Bengkulu Ricky Gunarwan mengungkapkan, geliat ekspor di Provinsi Bengkulu mulai bertambah. Sebelumnya pelaku usaha melakukan ekspor ikan kerapu, jenihin, dan tuna serta produk olahan ikan ke Malaysia dan Singapura.

"Saat ini, ekspor merambah produk olahan pertanian yang akan dikirim ke China dan Thailand. Semoga kedepan lebih banyak muncul produk-produk unggulan yang siap ekspor," ungkapnya seperti dikutip dari laman Kemendragri, Rabu (20/3/2019).

Dia menambahkan, potensi komoditas ekspor di Provinsi Bengkulu sangat besar. Salah satunya adalah sarang burung walet yang nilai ekspornya pada 2017 sebesar Rp133,78 miliar dan meningkat pada 2018 sebesar Rp170,889 miliar.

Keterbukaan konektivitas Pulau Baai (KEK) dan Bandara Fatmawati (internasional) akan sangat memberi manfaat kenaikan pendapatan asli daerah dari sisi ekspor komoditas unggulan.

"Sarang walet potensinya besar, namun ekspornya belum bisa dilakukan secara langsung sebab masih akan diproses di pulau Jawa. Jika Bandara dan pelabuhan Bengkulu meningkat statusnya, tentu akan membawa keuntungan bagi kemajuan perekonomian daerah," ungkapnya

Sementara itu, Kepala Karantina Pertanian Bengkulu M. Ischaq menjelaskan data ekspor dua komoditas unggulan Provinsi Bengkulu yang dilepas melalui wilayah kerjanya pada Selasa (19/3/2019) adalah 823, 7407 meter kubik kayu olahan senilai US$286.566,96 atau setara dengan Rp4,01 miliar dengan tujuan ke China.

Selanjutnya, cangkang sawit sebanyak 8.500 MTS senilai US$386.750 atau setara dengan Rp5,4 miliar dengan tujuan Thailand.

Kayu olahan yang siap ekspor terdiri dari 5 jenis komoditas yaitu Rubber Wood Finger Jointed, Rubber Wood Moulding (S4S), Rubber Wood Finger Joint Laminating, Rubber Wood Laminating Board dan Albizia Falcatarina Wood Finger Joint Laminating yang.

Kayu olahan itu dimuat dalam 25 kontainer dan akan dikirim melalui pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Sumber : kemendagri.go.id
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper