Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minim Investasi, Pendanaan Proyek Kereta Api Butuh Skema Inovatif

Pendanaan investasi di sektor perkeretaapian diakui sulit oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sehingga dibutuhkan skema-skema inovatif dalam penyelesaiannya.
Ilustrasi - Pengendara sepeda motor melewati perlintasan sebidang tidak resmi jalur rel kereta di kawasan Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/6). PT. KAI berkoordinasi dengan Pemda dan aparatur setempat akan menutup semua perlintasan sebidang di jalur kereta api secara bertahap./Antara
Ilustrasi - Pengendara sepeda motor melewati perlintasan sebidang tidak resmi jalur rel kereta di kawasan Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/6). PT. KAI berkoordinasi dengan Pemda dan aparatur setempat akan menutup semua perlintasan sebidang di jalur kereta api secara bertahap./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pendanaan investasi di sektor perkeretaapian diakui sulit oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sehingga dibutuhkan skema-skema inovatif dalam penyelesaiannya.


Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten (BTPWJB) Jumardi menuturkan bahwa salah satu proyek yang tertunda lama karena minimnya investasi yang masuk adalah proyek double double track (DDT) yang diimplementasikan di DKI Jakarta.


"Proyek DDT itu 17 tahun, bergeraknya setelah kami menggunakan pendanaan SBSN [Surat Berharga Syariah Negara]. Jepang sempat kecewa, tapi kami tidak mau tersandra oleh itu," ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (20/3/2019).


Maklum saja, proyek mangkrak 17 tahun ini sudah mendapat komitmen pinjaman dari Jepang, tetapi karena kendala administratif seperti pembebasan lahan, dana tersebut tertahan.


Selain itu, dari komitmen investasinya, dana tersebut terus mengecil menyesuaikan dengan nilai tukar saat ini. Dengan demikian, pemerintah memilih pendanaan dengan sukuk atau obligasi syariah untuk mendanai DDT dalam hal ini perluasan stasiun Manggarai. 


"Akhirnya kita pakai pendanaan sukuk, birokrasinya lebih mudah setahun langsung jadi. Pinjaman utang paling cepat 3 tahun urus administrasi, itu juga birokrasinya banyak sekali," ungkapnya.


Saat ini, Stasiun Manggarai tengah diperluas menggunakan hasil dari inovasi pembiayaan tersebut. Pembangunan tahap satu diproyeksikan selesai pada akhir tahun ini, sementara tahap dua selesai pada 2021. 


Total investasi yang dibutuhkan sebesar Rp3,5 triliun yang didanai oleh Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper