Bisnis.com, JAKARTA - Realisasi belanja negara APBN 2019 tercatat mencapai Rp271,83 triliun sampai akhir Februari 2019. Serapan tersebut setara dengan 11,04 persen pagu belanja APBN 2019, atau meningkat 9,15 persen jika dibanding dengan tahun sebelumnya.
Realisasi belanja negara itu mencakup belanja pemerintah pusat senilai Rp145,68 triliun yang setara 8,91 persen dari pagu, serta transfer ke daerah dan dana desa mencapai Rp126,14 triliun yang setara dengan 15,26 persen dari pagu.
Serapan anggaran belanja pemerintah pusat tumbuh 14,19 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan transfer ke daerah dan dana desa tumbuh 3,9 persen dibanding tahun sebelumnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pesatnya pertumbuhan belanja pemerintah pusat terutama terdorong oleh penyaluran bantuan sosial yang dilakukan di awal tahun.
"Ini diakibatkan terutama oleh realisasi penyaluran bansos," ujarnya di Jakarta Selasa (19/3/2019).
Realisasi belanja sosial tercatat mencapai Rp23,60 triliun atau tumbuh 70,10 persen dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Alokasi belanja bantuan bansos di dalam APBN 2019 mencapai Rp102,1 triliun, jauh lebih tinggi ketimbang alokasi APBN 2018 senilai Rp81,3 triliun.
"Kenaikan alokasi belanja sosial sangat signifikan, maka kenaikan realisasinya saat ini juga sangat signifikan," ujarnya.
Di samping itu, pemerintah disebutnya juga mempercepat pencairan iuran Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan untuk periode Februari-April 2019 yang seluruhnya dibayarkan pada Februari 2019.
Realisasi Belanja Kementerian/Lembaga per akhir Februari 2019 tercatat senilai Rp71,23triliun atau 8,33 persen dari pagu dan tumbuh 29,1 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Sedangkan realisasi belanja non K/L sampai dengan Februari 2019 mencapai Rp74,46 triliun atau sebesar 9,56 persen dari pagu dan tumbuh 2,9 persen dibanding periode yang sama tahun 2018.
Sementara realisasi belanja subsidi sudah mencapai Rp10,72 triliun, atau tumbuh 19,7 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Kondisi tersebut disebabkan oleh pencairan subsidi energi yang mencakup subsidi Bahan Bakar Minyak dan subsidi listrik.
Meski demikian, realisasi belanja subsidi yang mencapai 4,7 persen dari pagu APBN 2019 tersebut masih lebih rendah bila dibandingkan realisasi di tahun sebelumnya yang mencapai 5,73 persen.
Realisasi belanja barang mencapai Rp15,2 triliun mengalami peningkatan dari 3,39 persen dari tahun sebelumnya dan mencakup 4,41 persen terhadap pagu APBN 2019.
Sedangkan realisasi belanja pegawai mencapai Rp57,5 triliun yang mengalami kenaikan 6,2 persen dibanding tahun sebelumnya dan setara 15,1 persen pagu anggaran.
Sementara realisasi belanja modal tercatat senilai Rp4,3 triliun atau sekitar 2,3 persen dari pagu dan mengalami penurunan 4,3 persen dibanding realisasi tahun sebelumnya.
Realisasi pembayaran bunga utang sampai akhir Februari 2019 tercatat sebesar Rp34,1 triliun atau setara dengan 12,34 persen dari pagu APBN 2019.
Realisasi pembayaran bunga utang tersebut turun 1,1 persen bila dibanding periode tahun sebelumnya.