Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sepi Di Awal tahun, Pengembang Sasar MBR

Menjelang Pemilihan Umum dan pemilihan Presiden, sudah diprediksikan bisnis properti bakal lesu di awal tahun. Untuk mensiasatinya, pengembang pun menggarap perumahan murah yang menyasar masyarakat berpenghassilan rendah (MBR).
Ilustrasi Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek properti./Bloomberg-Ben Nelms
Ilustrasi Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek properti./Bloomberg-Ben Nelms

Bisnis.com, jakarta--Menjelang Pemilihan Umum dan pemilihan Presiden, sudah diprediksikan bisnis properti bakal lesu di awal tahun. Untuk mensiasatinya, pengembang pun menggarap perumahan murah yang menyasar masyarakat berpenghassilan rendah (MBR).

Ketua Umun DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata mengatakan bahwa penjualan rumah untuk MBR tidak pernah sepi pembeli dan tidak terpengaruh oleh faktor-faktor ekonomi dan politik.

“Rumah MBR mudah terjual karena masyarakat seperti itu kan kebanyakan bekerja menjual jasa, penghasilannya akan ada terus, mereka malah tidak terpengaruh kalau ada krisis atau pelemahan ekonomi, misalnya, ketika tahun politik,” ungkap Soelaeman belum lama ini.

Perumahan untik MBR mendapatkan skema pembiayaan khusus dari pemerintah, yaitu fasilitas likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Dengan skema ini, pembeli rumah MBR berhak mendapatkan suku bunga kredit khusus, yaitu 5% fix selama 20 tahun. Harga rumah pun dibatasi hingga Rp150 juta, tergantung lokasinya.

Senior Director Leads Property Darsono Tan beranggapan peluncuran awal tahun tidak terlalu sepi meskipun memang didominasi proyek untuk kelas menengah atau hunian dengan harga terjangkau.

“Dibilang sepi ya, enggak sepi banget sih. Awal tahun kan ada Branz Mega Kuningan yang cukup besar, ada proyek rumah milenial juga dari Paramount, sebentar lagi Jababeka juga bakal launch apartemen. Ada beberapa lainnya juga di Serpong dan Alam Sutera dengan harga menengah atas sekitar Rp4 miliar—Rp6 miliar banyak yang laku juga,” jelasnya.

Menurutnya, ada pula sebagian pengembang yang tidak terlalu memedulikan kondisi perekonomian atau tahun politik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper