Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Fakta-fakta Kecelakaan Melibatkan Boeing 737 MAX

Lebih dari 300 unit pesawat Boeing 737 MAX 8 dan MAX 9, yang tersebar di berbagai negara, telah dilarang terbang menyusul dua kecelakaan fatal yang melibatkan jenis pesawat tersebut.
Bagian mesin pesawat terlihat di lokasi jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan ET 302, di dekat Kota Bishoftu, sebelah tenggara Ibukota Addis Ababa, Ethiopia, Senin (11/3/2019)./REUTERS-Tiksa Negeri
Bagian mesin pesawat terlihat di lokasi jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan ET 302, di dekat Kota Bishoftu, sebelah tenggara Ibukota Addis Ababa, Ethiopia, Senin (11/3/2019)./REUTERS-Tiksa Negeri

Bisnis.com, JAKARTA--Lebih dari 300 unit pesawat Boeing 737 MAX 8 dan MAX 9, yang tersebar di berbagai negara, telah dikandangkan menyusul dua kecelakaan fatal yang melibatkan jenis pesawat tersebut.

Penyebab kedua kecelakaan tersebut masih dalam tahap investigasi. Salah satu pertanyaan besarnya adalah apakah ada yang salah dengan perangkat lunak jenis pesawat tersebut?

Dikutip dari Reuters, Sabtu (16/3/2019), berikut beberapa fakta terkait kecelakaan pesawat yang melibatkan 737 MAX 8 di Indonesia dan Ethiopia.

-Boeing telah menghentikan pengiriman semua pesawat jenis MAX kepada pelanggannya.

-Data satelit yang diperoleh dari penerbangan Ethiopian Airlines dan bukti-bukti dari lokasi pesawat jatuh menunjukkan kemiripan dengan insiden yang terjadi di Indonesia.

Hal ini mendorong Lembaga Regulator Penerbangan Amerika Serikat atau US Federal Aviation Administation untuk mengandangkan semua pesawat Boeing MAX dari pengoperasian.

-Tim investigasi telah menemukan potongan stabilizer dari pecahan pesawat Ethiopian Airlines dengan set trim yang berada dalam posisi tidak wajar, mirip dengan pesawat Lion Air, demikian pernyataan dari dua sumber yang mengetahui permasalahan ini.

-Pilot Ethiopian Airlines penerbangan 302 melaporkan adanya masalah kontrol internal dan telah diizinkan kembali ke bandara awal. Hal serupa juga dilakukan oleh Pilot Lion Air yang meminta kembali atau return to base, tidak lama setelah take off dari Jakarta.

-Analisis teknikal dari kotak hitam pesawat Ethiopian Airlines sedang dilakukan di Prancis. Analisis ini membutuhkan beberapa hari untuk menyelesaikan pengolahan data dari kotak hitam.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi Amerika Serikat juga mengirimkan investigator untuk membantu dan seorang dari Ethiopian Airlines telah tiba di Paris pada Jumat kemarin.

-New York Times memberitakan pesawat Ethiopian Airline meminta kembali ke bandara Addis Ababa 3 menit setelah take off karena terjadi perubahan kecepatan secara drastis.

-KNKT Indonesia menyatakan pada Jumat lalu bahwa laporan investigasi Lion Air bakal dirilis antara Juli atau Agustus. Sebelumnya, rilis laporan direncanakan antara Agustus atau September.

-Pasca kecelakaan Lion Air yang terjadi pada Oktober 2018, Boeing mengatakan akan memperbarui perangkat lunak pada pesawat MAX. Setelah kecelakaan di Ethiopia, pabrikan asal AS tersebut menyatakan bakal segera mengirimkan perbaruan software dalam beberapa minggu mendatang.

-Boeing tetap meyakini bahwa jenis pesawat barunya tersebut aman, tetapi mereka mematuhi keputusan FAA untuk mengandangkan pesawat tersebut. Khawatir akan pukulan keuangan dan pemburukan citra, Boeing kehilangan nilai pasar US$26 miliar.

-Regulator AS mengatakan pesawat-pesawat seri 737 MAX bisa dilarang terbang untuk beberapa minggu dalam menunggu rilis pembaruan perangkat lunak dan memasangnya di setiap pesawat.

-Boeing berencana untuk segera meliris pembaruan perangkat lunak untuk pesawat jenis 737 MAX dalam waktu seminggu hingga 10 hari mendatang, ujar sumber pada 16 Maret 2019.

-Paska kecelakaan Ethiopian Air belum ada pihak yang menuntut pabrikan pesawat asal Negara Paman Sam tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Sumber : reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper