Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Larang Terbang B 737 MAX Series, FAA Bertekuk Lutut

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melarang penerbangan semua pesawat Boeing 737 Max 8 dan 9 setelah dua kecelakaan fatal yang dialami kedua jenis mesin pesawat tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam konferensi pers di Hotel JW Marriott, di Hanoi, Vietnam, Kamis (28/2/2019)./REUTERS-Jorge Silva
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam konferensi pers di Hotel JW Marriott, di Hanoi, Vietnam, Kamis (28/2/2019)./REUTERS-Jorge Silva

Bisnis.com, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melarang penerbangan semua pesawat Boeing 737 Max 8 dan 9 setelah dua kecelakaan fatal yang dialami kedua jenis mesin pesawat tersebut dalam beberapa bulan terakhir.

"Semua pesawat itu dilarang terbang, segera berlaku. Keselamatan warga Amerika, dan semua orang adalah perhatian utama kami," kata Trump dalam jumpa pers berkaitan dengan masalah Boeing 737 Max Series, Rabu (13/3/2019) waktu setempat.

Otoritas Penerbangan Sipil Amerika Serikat, Federal Aviation Administration (FAA), menindaklanjuti komentar Trump dengan menyatakan bahwa pihaknya segera memerintahkan larangan terbang sementara terhadap operasional pesawat Boeing 737 Max yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan AS atau di wilayah AS.

FAA menyatakan bahwa bukti baru yang dikumpulkan di lokasi akan dianalisis hari ini mengarah pada keputusan terbaru. "Larangan terbang akan tetap berlaku sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut, termasuk pemeriksaan informasi dari perekam data pesawat dan perekam suara kokpit," kata pernyataan FAA.

Pengumuman itu, membalikkan pernyataan FAA yang sebelumnya sangat membela Boeing, datang beberapa jam setelah Kanada mengumumkan akan menarik pesawat Boeing 737 Max dari penerbangan. Ini menunjukkan bahwa Amerika Serikat tunduk pada tekanan yang meningkat dari masyarakat internasional untuk melarang terbang pesawat itu.

Boeing mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "karena sangat berhati-hati," merekomendasikan kepada FAA penangguhan operasi seluruh armada global 371 pesawat dalam kategori 737 Max.

Amerika Serikat adalah negara besar terakhir yang menghentikan operasi model yang dipertanyakan tersebut, meskipun ada seruan berulang kali dari anggota parlemen AS, para ahli, dan masyarakat dalam beberapa hari terakhir kepada badan pengawas untuk memprioritaskan keselamatan.

Sebuah pesawat Ethiopian Airlines Boeing 737 Max 8 dalam perjalanan dari Addis Ababa ke Nairobi, Kenya jatuh pada Minggu (10/3), menewaskan semua penumpang yang berjumlah 157 orang di dalamnya. Sebuah pesawat Lion Air dari model yang sama jatuh pada Oktober di Indonesia, menewaskan 189 orang di dalamnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper