Bisnis.com, JAKARTA—Rencana pemerintah memperluas program pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga diapresiasi pemerintah daerah.
Wali Kota Palembang Harjoyono mengatakan pihaknya sepenuhnya mendukung pembangunan jargas di daerahnya. Dia buktikan dukungan tersebut dengan mempermudah perizinan, dan dukungan APBD untuk sosialisasi program.
“Kami juga lakukan perlindungan ke masyarakat soal pemasangan. Karena ini kan kebutuhan kami juga,” katanya, Rabu (13/3/2019).
Dukungan lainnya, pihaknya buktikan dengan partisipasi aktif BUMD untuk mendahului pembangunan 6.700 samburan rumah (SR). Tahun ini, Palembang menganggarkan Rp21 miliar untuk menambah 1.000 SR.
“Makanya kami juga harap soal jargas ini, semoga bisa kerja sama dengan BUMD. Jadi pengelolaannya bisa bareng bareng,” ujarnya.
Harjoyono sendiri mengaku bahwa Palembang membutuhkan setidaknya 514.000 SR untuk mempercepat penurunan konsumsi gas LPG. Adapun sumber gas yang disuplai untuk masyarakat Palembang didatangkan dari Blok Corridor yang dikelola ConocoPhillips.
Sementara itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendy mengatakan BUMD sudah bekerja sama dengan Pertagas Niaga soal persiapan penambahan pembangunan jargas. Tahun ini, setidaknya akan dibangun 6.720 SR dengan APBN 2019 di Kota Bekasi.
“Kesiapan lapangan kami sudah jelas, kalau bisa malahan jatahnya Purwakarta dialihkan ke kami. Karena manfaatnya baik sekali untuk masyarakat,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Banggai Herwin Yetim mengungkapkan daerahnya merupakan penghasil gas bumi, tetapi hingga sekarang masyarakat masih menggantungkan diri gas LPG.
“Setelah kami ketemu Menteri ESDM tiga kali, karena masyarakat sangat mengharapkan adanya jargas,” katanya.
Menurutnya, dengan menyadari manfaat jargas, pihaknya mengapresiasi pemerintah mengucurkan APBN untuk pembangunan jaringan gas rumah tangga di wilayahnya.
Sementara itu, Group Head Business Unit Jaringan Gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk. M. Napitupulu mengatakan tahun ini pihaknya melakukan perencanaan pembangunan jargas yang menggunakan dana internal.
“Perencanaannya tahun ini, tetapi pembangunannya belum bisa dilakukan sekarang,” ujarnya.
PGN sendiri, menjadi perpanjangan pemerintah dalam membangun dan mengalirkan gas bumi untuk rumah tangga. Tidak hanya melibatkan dana APBN, PGN juga diberi ruang untuk membangun dengan menggunakan dana internal.