Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan tambahan rumah tangga berlistrik sebanyak 1,83 juta untuk mencapai rasio elektrifikasi sebesar 99,9% pada tahun ini.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan jumlah rumah tangga belum berlistrik tersebut berdasarkan data akhir tahun lalu sebanyak 1,16 juta ditambah asumsi pertumbuhan rumah tangga belum berlistrik tahun ini sebanyak 673.174.
Sebanyak 213.110 rumah tangga diproyeksikan mendapat aliran listrik melalui lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) yang terpisah dari jaringan PT PLN (Persero) (off-grid). Sisanya sebanyak 1,62 juta rumah tangga ditargetkan mendapat listrik dari jaringan PLN (on-grid).
Rida menjelaskan sebanyak 627.671 di antaranya telah teridentifikasi sebagai rumah tangga mampu. Yang menjadi tantangan adalah melistriki 992.841 rumah tangga yang masih tergolong miskin.
"Yang 900.000 lebih ini yang jadi tantangan karena mereka memang tidak mampu untuk pasang baru listrik. Padahal sudah on-grid," ujarnya, Jumat (8/3/2019).
Dia mengungkapkan sudah ada beberapa strategi penyelesaian 992.841 rumah tangga miskin belum berlistrik tersebut. Salah satunya adalah nendorong pemerintah provinsi untuk menganggarkan program pasang baru listrik (P2BL) dalam APBD-nya sebagai tindak lanjut atas surat Menteri ESDM No. 40/26/MEM.L/2019.
Sudah ada beberapa pemprov yang menganggarkan, yakni Sumatera Utara 800 rumah tangga, Sumatera Barat 272 rumah tangga, Gorontalo 850 rumah tangga, Jawa Tengah 11.000 rumah tangga, dan Banten 10.000 rumah tangga.
Selain itu, penyelesaian tersebut dilakukan juga bersama PLN melalui program tanggung jawab sosial masyarakat (corporate social responsibility/CSR) maupun sinergi BUMN.