Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menilai beroperasinya Tol Trans-Jawa memberikan peluang besar bagi layanan bus antarkota di Jawa untuk menjadi pilihan angkutan antarkota yang lebih dapat diandalkan oleh masyarakat.
Peluang tersebut tercipta karena waktu tempuh yang lebih singkat serta on time performance yang lebih pasti, sehingga dapat bersaing dengan moda kereta api bahkan pesawat terbang.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono menilai, para perusahaan otobus (PO) antarkota antarprovinsi (AKAP) harus memanfaatkan momentum tersebut.
“Momentum ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya dengan terus meningkatkan pelayanan baik dari sisi pelayanan busnya sendiri maupun pelayanan terminal,” jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (7/3/2019).
Menurutnya, pelayanan terminal dan pelayanan bus oleh PO merupakan satu kesatuan yang harus saling mendukung, jika keduanya baik dan dapat diandalkan maka dengan sendirinya masyarakat akan datang ke terminal untuk memanfatkan angkutan bus antarkota.
“Jika pelayanan terminal bagus, tersedia angkutan kota untuk mengakses tapi pelayanan busnya tidak dapat diandalkan masyarakat tentu enggan ke terminal. Begitu pula sebaliknya, pelayanan bus bagus terminalnya berantakan dan susah diakses masyarakat juga tidak akan datang ke terminal,” tambah Bambang.
Dia berharap agar semua pemangku kepentingan yang terkait dengan pelayanan bus dan terminal mau bekerja keras bahu-membahu menyajikan pelayanan terbaik sehingga memunculkan perubahan pola pikir masyarakat bahwa menggunakan bus adalah pilihan yang baik.
Dia meyakini ketika masyarakat sudah merasakan keuntungan dari menggunakan bus dengan sendirinya akan terbentuk kebiasaan baru dalam menggunakan bus dan terminal menjadi ramai.
"Pasti akan terbentuk sendiri kebiasaan bahwa untuk naik bus antarkota ya harus ke terminal. Seperti halnya kalau mau naik kereta harus ke stasiun dan ke bandara jika menggunakan angkutan udara,” ungkapnya.