Bisnis.com, JAKARTA—Produksi gas alam cair dari Train-3 Tangguh akan diekspor ke Singapura sebanyak 84 kargo yang dimulai pada tahun depan hingga 2025.
Djoko Siswanto, Dirjen Migas Kementerian ESDM, mengatakan pemerintah telah menyetujui ekspor LNG dari Train-3 Tangguh yang dikelola oleh BP Berau Ltd mulai 2020. Proyek Train-3 Tangguh yang rencananya mulai beroperasi tahun depan, langsung mengalirkan LNG ke Singapura setidaknya sebanyak 4 kargo LNG. Untuk tahun berikutnya, ekspor LNG berkala dilakukan sebanyak 16 kargo per tahun hingga 2025.
"total 84 cargo, mulai thn depan 4 cargo, selanjutnya tiap tahun 16 cargo sampe dengan 2025. harga 12.33 % Japan Crude Coctail [JCC]," tuturnya, Selasa (5/3/2019).
Djoko mengatakan sejauh ini konsumsi LNG di dalam negeri sebagian besar digunakan untuk kebutuhan kelistrikan PLN. Ke depan, menurutnya, pasokan LNG untuk dalam negeri diarahkan untuk operasional pembangkit PLN setidaknya sebesar 4 gigawatt.
Pasokan LGN nasional datang dari beberapa proyek hulu migas, seperti Tangguh, Bontang, dan Sonoro. "Tahun ini adaa beberapa proyek small LNG di Papua, Ternate, Nabire, kendari dan Flores," tambahnya.
Djoko menjelaskan sejauh ini terdapat perpanjangan kontrak penjualan pada 2019 dari Mahakam sebanyak 27 kargo, dari ENI dan Pertamina sebanyak 36 kargo, ENI Spa sebanya 36 kargo, IDD Bangk dan Pertamina sebanyak 4 kargo dan kontrak Mahakam sebanyak 18 kargo untuk domestik.
Selanjutnya, kontrak existing dari Bontang hingga 2024, dari Eni hingga 2027, dari IDD hingga 2021 dan Mahakam hingga 2022. Adapun ekspor dari Tangguh ke Fujian hingga 2034 sebanyak 42 kargo, ke SK E&S hingga 2026, ke Posco hingga 2025 sebanyak 9 kargo, ke Tohoku sampai 2022, ke Sempra Energy hingga 2029 sebanyak 4 kargo.
Selain itu, menuju Chubu Jera Jepang sebanyak 2 kargo hingga 2020, menuju Kansai sebanyak 12 kargo hingga 2035, dan PLN sebanyak 16 kargo.