Bisnis.com, JAKARTA - PT AirAsia Indonesia Tbk. mengaku tidak ada target khusus terkait dengan rencana kerja sama maupun pembelian Citilink Indonesia.
Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan mengatakan bahwa tidak menetapkan tenggat waktu rencana akuisisi terhadap maskapai anak usaha dari PT Garuda Indonesia Tbk. tersebut.
"Nanti aja, kami tidak buru-buru kok. Biar mereka fokus KSO [kerja sama operasi] dengan Sriwijaya Air dulu," kata Dendy, Selasa (5/3/2019).
Rencana pembelian Citilink kembali mencuat setelah pernah menjadi sorotan media pada akhir 2018. Waktu itu, AirAsia terbuka untuk menjalin KSO dengan Citilink, usai Garuda menjalankan skema yang sama dengan Sriwijaya Air Group.
Dendy menuturkan bahwa KSO tersebut bisa meningkatkan kinerja kedua maskapai, ssehingga jaringan rute internasional dari AirAsia bisa digunakan untuk mendukung konektivitas rute domestik yang dimiliki Citilink.
Berdasarkan keterangan resmi kinerja keuangan tidak diaudit emiten berkode AAID, sepanjang tahun fiskal 2018 mencatatkan pendapatan sebesar Rp4,2 triliun, naik 11% dibandingkan dengan 2017.
Pertumbuhan pendapatan didukung peningkatan jumlah penumpang sebesar 13% menjadi 5,2 juta orang, seiring pertumbuhan kapasitas sebesar 16% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada tahun lalu, perseroan menambahkan 9 unit pesawat termasuk 8 unit dari Indonesia Air Extra (IAAX), yang mengakibatkan peningkatan jumlah kursi yang tersedia tiap kilometer (available seat kilometers/ASK) sebesar 10%.
Harga rata-rata turun 3% year-on-year menjadi Rp621.530 yang disebabkan penambahan kapasitas besar-besaran sebesar 16% dan rentetan bencana alam yang silih berganti selama 2018.