Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasokan Kain untuk Ramadan Dipastikan Masih Tersedia 

Asosiasi Perstekstilan Indonesia (API) menyatakan pasokan tekstil untuk kebutuhan produksi bulan Ramadan masih tersedia. Asosiasi menilai utilisasi kain pada Ramadan tahun ini akan stagnan bahkan berpotensi menurun secara tahunan.
Penjual bahan kain menata dagangannya di Pusat Grosir Tanah Abang, Jakarta, Jumat (14/9/2018)./ANTARA-Muhammad Adimaja
Penjual bahan kain menata dagangannya di Pusat Grosir Tanah Abang, Jakarta, Jumat (14/9/2018)./ANTARA-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Perstekstilan Indonesia (API) menyatakan pasokan tekstil untuk kebutuhan produksi bulan Ramadan masih tersedia. Asosiasi menilai utilisasi kain pada Ramadan tahun ini akan stagnan bahkan berpotensi menurun secara tahunan.

Ketua API Ade Sudrajat berpendapat rendahnya serapan kain pada Ramadan tahun ini disebabkan oleh kampanye pemilihan umum (Pemilu) untuk kursi eksekutif maupun legislatif. Ade menambahkan kebutuhan pangan pada bulan Ramadan dapat menyerap 50% dari pasokan kain yang ada di pasar atau menyerap 10 juta ton kain saat produksi kebutuhan Ramadan.

Namun demikian, ujarnya, pasar belum bergerak dalam penyerapan kebutuhan pangan Ramadan. Menurutnya, pertumbuhan serapan kain untuk Ramadan tahun ini sama dengan pertumbuhan tahun lalu di posisi 8%.

"Mungkin berkurang. Banyak sekali kaos-kaos dari Pilpres [Pemilihan Presiden] dan Pileg [Pemilihan Legislatif] ini, sehingga mungkin masyarakat pedesaaan tidak perlu lagi sandang [pada Ramadan]," paparnya kepada Bisnis, Senin (4/3/2019). 

Ade menambahkan industri busana Muslim dapat menyerap 25% dari pasokan kain di pasar. Ade mengemukakan pada tahun ini kontribusi serapan busana muslim masih tidak akan berubah. Ade menilai masyarakat lebih memilih untuk menahan konsumsi pada tahun ini dan melunasi kredit konsumer. 

Di sisi lain, Ade berujar inisiatif pemerintah untuk mendorong industri busana halal belum berpengaruh terhadap serapan kain di pasar. Menurut Ade serapan kain di pasar masih di bawah 70%.

Sebelumnya, Pemilik PT Tatuis Cahaya Internasional Rina Kartina mengatakan produksi mukena untuk kebutuhan Ramadan dapat menggenjot kapasitas pabrik menjadi 100%.

Dengan kata lain, jelasnya, perseroan dapat memproduksi 15.000 mukena premium per bulan pada waktu produksi untuk bulan Ramadan.

Rina menyampaikan  tahun lalu produksi mukena dan jilbab perseroan meningkat hingga 20% setelah pada tahun sebelumnya jumlah produksi perseroan hanya tumbuh 2%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper