Partisipasi Indonesia dan Peran KBRI Berlin
Partisipasi peserta asal Indonesia dalam pameran tersebut sebetulnya terbagi dalam tiga kelompok, yakni peserta mandiri, peserta kompetisi desain, dan peserta yang difasilitasi oleh Kementerian Perindustrian atau Kedutaan Besar RI di Berlin Jerman.
Umumnya, produk yang diboyong oleh peserta Indonesia terbagi dalam beberapa kelompok yakni kerajinan tangan (handicraft), mebel, desain interior, serta perkakas masak, makan, dan dapur (cookware dan dinnerware).
Produk kerajinan tangan, mebel, dan desain interior umumnya didominasi oleh UMKM, sedangkan produk cookware dan dinnerware sebagian besar diproduksi oleh perusahaan-perusahaan besar, antara lain PT Kedawung Setia Industri Tbk. dan PT Maspion.
Keikutsertaan dua perusahaan tersebut tercatat sudah cukup lama. Maspion, misalnya, telah berpartisipasi di Ambiente lebih dari 20-an tahun, dan tak pernah absen sejak pertama kali berpartisipasi.
Hanya saja, untuk produk dinnerware dan cookware, sejauh ini rata-rata perusahaan masih memasok untuk memenuhi kebutuhan buyer (original equipment manufacture/OEM), sehingga tanpa label perusahaan terkait.
Adapun, partisipasi peserta UKM yang difasilitasi pemerintah, baru berjalan belasan tahun terakhir.
Tahun ini, peserta yang difasilitasi KBRI Berlin dan Kementerian Perindustrian, antara lain PT Arti Kraft Indonesia, CV Bali Bakti Anggara, UD Baliluna, PT Hymsha Indotraco, PT Morotai Home Indonesia, CV Pandanus Internusa, dan Bali Wirama.
Tidak semuanya adalah pemain baru. Beberapa di antaranya justru telah beberapa kali mengikuti pameran ini. “Ini kali ke-3 kami mengikuti pameran ini. Minat buyer sangat bagus, ada beberapa orderan yang masuk,” ujar owner Baliluna Roy Christian. Baliluna memproduksi berbagai suvenir dan hiasan dinding dari kayu, dan melayani pembelian dalam partai besar untuk pasar ekspor.
Yang menarik, ada tiga peserta yang memenangi kompetisi desain di Tanah Air, yakni Denny R. Priyatna, Studio Dapur, dan PT Bana Andaru Nusantara. Desain yang ditampilkan masing-masing peserta itu telah melewati proses kurasi, dan dinilai potensial, sehingga ikut berlaga dalam pameran tersebut.