Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan (AP5I) mengusulkan agar ekspor perikanan ditargetkan tumbuh hingga kisaran 20% dari segi nilai dalam jangka waktu 2019-2024.
Ketua AP5I Budhi Wibowo menilai target ini jauh lebih masuk akal jika Indonesia memang ingin bersaing dengan negara-negara penghasil ikan lainnya, khususnya yang ada di Asean seperti Vietnam.
“Rapat Bappenas waktu itu mengatakan target pertumbuhan ekspor itu hanya 8%. Saya protes, kalau target pertubuhan ekspor kita 8%, terlalu kecil karena kita sudah tertinggal jauh dari Vietnam. Vietnam [nilai] ekpornya sudah US$8 milar, kita baru US$5 miliar,” ujarnya, baru-baru ini.
Budhi menyebutkan, peningkatan target ekspor hingga 20% per tahun tersebut sangat mungkin untuk direalisasikan dengan catatan mengutamakan sektor perikanan budi daya.
Salah satu produk yang bisa digenjot adalah udang. Menurutnya, dengan menambah luasan budidaya udang hingga 10.000 hektare, Indonesia bisa meningkatkan nilai ekspornya hingga US$1,5 miliar.
Seperti diketahui, hingga saat ini, budi daya udang masih menjadi primadona ekspor perikanan Indonesia dengan sumbangan hingga 35% dari seluruh nilai ekpsor perikanan. Namun, kontribusi ini menurut Budhi telah menurun bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya di mana kontribusi udang bisa mencapai 40%.
Seperti diketahui, ekspor hasil perikanan Indonesia diprediksi akan mencapai US$4,894 miliar hingga akhir 2018. Adapun nilai ekspor perikanan sejak 2014 hingga 2017 secara berturut-turut yakni US$4,641 miliar, US$3,943 miliar, US$4,172 miliar, dan US$4,524 miliar.