Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CEPA Indonesia-Korea Sempat Berhenti Setelah Berunding 7 Putaran

Pada 2014, terhentinya perundingan IK CEPA yang memasuki putaran ketujuh salah satunya disebabkan oleh pergantian kepala negara.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi beserta personel boy band Korea Super Junior goyang dayung saat Presiden Jokowi berkunjung ke Seoul Korea Selatan, Senin (10/9/2018)/Twitter@WeLoveChoiSiwon
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi beserta personel boy band Korea Super Junior goyang dayung saat Presiden Jokowi berkunjung ke Seoul Korea Selatan, Senin (10/9/2018)/Twitter@WeLoveChoiSiwon

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah diminta mewaspadai potensi terhambatnya kembali perundingan Indonesia—Korea Selatan CEPA (IK CEPA) akibat pergantian kepala negara.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Luar Negeri Kemendag Iman Pambagyo mengatakan, pada 2014, terhentinya perundingan IK CEPA yang memasuki putaran ketujuh salah satunya disebabkan oleh pergantian kepala negara.

Akibatnya, menurut dia, para negosiator Indonesia untuk IK CEPA tidak memperoleh kepastian kebijakan ketika berkonsultasi ke kementerian dan lembaga terkait. Di sisi lain, kelanjutan perundingan kedua negara juga terhambat oleh alotnya pembahasan mengenai perdagangan jasa.

“Waktu itu [2014] suasananya sudah campur aduk karena jelang pemilu dan presidennya sudah pasti berganti. Jadi kita putuskan berhenti dulu perundingannya supaya tidak menimbulkan ketidakpastian bagi Korsel,” ujarnya, Selasa (19/2/2019).

Kendati demikian, dia tidak melihat potensi tersebut kembali terjadi pada perundingan IK CEPA kali ini. Pasalnya, kedua negara telah menunjukkan komitmen untuk melanjutkan perundingan kendati terdapat potensi pergantian kepala negara di RI.

“Kita sudah komitmen untuk melakukan perundingan yang lebih simpel, lebih business friendly. Lagi pula kita sudah terbantu oleh pakta dagang Asean-Korsel FTA (AKFTA), jadi kita tinggal mendetilkan kerja sama yang tidak ada di AKFTA,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper