Bisnis.com, JAKARTA - Airbus berencana menghentikan produksi pesawat Jumbo A380 mulai 2021, setelah Maskapai Amirates memangkas pesanan dari 53 unit menjadi hanya 14 unit pesawat.
Bloomberg melaporkan Emirates lebih memilih untuk memborong pesawat Airbus sekelas di bawah A380, yaitu A330neo dan A350. Emirates memutuskan membeli 70 unit A330neo dan A350 dengan nilai kontrak US$21,4 miliar atau sekitar Rp30 Triliun.
"Pengumuman hari ini sungguh menyakitkan kami dan juga komunitas A380 di dunia," ujar CEO Airbus, Tom Enders, seperti dilaporkan Bloomberg Kamis malam (14/2/2019).
Penghentian produksi Airbus A380 itu akan berdampak pahit bagi karyawan, karena PHK 3.500 karyawan sudah di depan mata.
Pesawat A380 adalah produk prestisius Airbus karena menjadi pemegang rekor pesawat penumpang terbesar di dunia.
Pesawat double deck itu mampu mengangkut 800 penumpang atau lebih dari 4 kali kapasitas rata-rata pesawat Boeing 737.
Emirates tercatat sebagai pemesan A380 terbesar dengan order lebih dari 160 unit atau hampir separoh dari order A380 di seluruh dunia yang mencapai 331 unit, sejak pesawat itu diproduksi 2017.
Dari 160-an unit A380 yang dipesan Emirates, Airbus telah menyerahkan 104 unit.
Ketika Emirates memutuskan hanya membeli 14 unit A380, Airbus pun kelabakan karena kegiatan produksinya menjadi tidak memenuhi skala ekomomis.
Dengan penutupan produksi pada 2021, Airbus masih menyisakan 20 pesanan A380, yaitu 14 unit untuk Emirates, 3 unit untuk All Nippon, dan 3 unit untuk Air Accord.