Bisnis.com, SEMARANG—Pembangunan infrastruktur tol Trans-Jawa membuat rata-rata tingkat keterisian atau load factor angkutan umum bus antarkota antarprovinsi mengalami kenaikan, menjadi sekitar 60%. Kemudian, pelaku usaha otobus antarkota antarprovinsi juga akan menambah jam keberangkatan akibat terbangunnya tol Trans-Jawa.
Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan, menuturkan peningkatan jumlah penumpang yang terjadi pada bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dapat terjadi lantaran waktu tempuh semakin pendek dengan ada tol Trans Jawa.
“Untuk rata-rata bisa naik sekitar 30%. Kurang lebih [menjadi] 60% saat low seassons. Bisnis bus menjadi positif,” kata Kurnia kepada Bisnis, Senin (11/2/2019).
Dia menjelaskan, waktu tempuh yang harus dilalui oleh masyarakat ketika menggunakan bus AKAP dari Jakarta menunju Malang atau sebaliknya menjadi 11 jam dengan adanya tol Trans Jawa. Sebelumnya, bus rute Jakarta—Malang membutuhkan waktu tempuh sekitar 16 jam.
Selain waktu tempuh yang lebih pendek, peningkatan jumlah keterisian penumpang bus AKAP juga dapat terjadi lantaran terdapat masyarakat pengguna kereta api (KA) dan pesawat yang beralih menggunakan bus.
Menurutnya, tarif tiket bus yang lebih murah dibandingkan dengan kereta api membuat penumpang lebih memilih angkutan umum bus. Tidak hanya itu, lanjutnya jumlah titik yang dapat disinggahi dengan bus lebih banyak dibandingkan dengan kereta api dan membuat masyarakat beralih penggunaan moda transportasi.
Sementara itu masyarakat pengguna pesawat yang beralih menggunakan bus lantaran terkait dengan tarif tiket pesawat yang mengalami kenaikan dan ada tarif bagasi yang dikenakan terhadap penumpang pesawat.
Berdasarkan pengamatan IPOMI, lanjutnya komposisi jumlah penumpang pesawat yang beralih menggunakan bus lebih banyak dibandingkan dengan penumpang kereta api yang beralih menggunakan bus.
Namun, dia menuturkan pihaknya belum melakukan pengamatan dengan detail hingga besaran persentase.
Dia menambahkan, dampak positif pembangunan tol Trans Jawa tersebut juga membuat ada pelaku usaha bus yang berencana menambah jam keberangkatannya dan menggunakan jalur tol Trans Jawa penuh tanpa menggunakan jalur pantura.