Bisnis.com, SURABAYA – Pertumbuhan arus peti kemas luar negeri dari 2,1 juta TEUs pada 2017 menjadi 2,3 juta TEUs pada 2018 membuat kenaikan arus peti kemas secara umum di pelabuhan yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III.
Sekretaris Perusahaan Pelindo III Faruq Hidayat mengatakan pertumbuhan arus peti kemas luar negeri yang mencapai 9,35 persen, membuat arus peti kemas sepanjang tahun 2018 di terminal pelabuhan yang dikelola Pelindo III naik 8,5 persen.
Kenaikan itu yakni dari 4,9 juta TEUs pada 2017 menjadi 5,3 juta TEUs sementara pada 2018. "Pada 2018 ada 1,14 juta TEUs peti kemas impor, kemudian 1,15 juta TEUs peti kemas ekspor dan 21.000 peti kemas transhipment internasional," kata Faruq di Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa (22/1/2019).
Sementara itu, kegiatan peti kemas internasional dilakukan di tiga terminal Pelindo III yakni Terminal Peti kemas Surabaya (TPS), Terminal Teluk Lamong (TTL) dan di Terminal Peti kemas Semarang (TPKS).
Untuk arus peti kemas domestik, Faruq menyebutkan juga naik 8 persen, dengan total 3 juta TEUs, karena letak pelabuhan di bawah Pelindo III berada di antara kawasan barat dan timur Indonesia.
"Sebanyak 70 persen arus peti kemas domestik Pelindo III tercatat di Pelabuhan Tanjung Perak. Ini semakin mengukuhkan Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pusat peti kemas domestik di Indonesia," tuturnya.
Dia menjelaskan terdapat 72 rute pelayaran domestik dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Perak dan setidaknya 75 persen dari rute tersebut mengarah ke wilayah timur Indonesia.