Bisnis.com, DOMPU — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat hari ini melakukan pengisian awal Bendungan Mila di Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Bendungan Mila merupakan dua dari lima bendungan baru yang dibangun Kementerian PUPR di NTB selama periode 2015—2019.
Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi mengatakan bahwa Bendungan Mila melengkapi pembangunan bendungan baru dan mengejawantahkan ketahanan air dan kedaulatan pangan.
"Selain untuk irigasi dan penyediaan air baku, Bendungan Mila juga digunakan untuk pengendalian banjir," katanya pada acara pengisian awal (impounding) bendungan tersebut, Kamis (17/1/2019).
Turut hadir dalam acara ini Kepala Pusat Bendungan Ni Made Sumiarsih, Bupati Dompu Bambang M. Yasin, Kepala BWS Nusa Tenggara 1 Asdin Julaidy.
Bendungan Mila mulai dibangunan pada 2015 dengan penyedia PT Nindya Karya dan PT Hutama Karya KSO (kerja sama operasi) dengan nilai investasi Rp231,70 miliar.
Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara 1 Asdin Julaidy mengatakan bahwa dengan pengisian awal ini, maka NTB memiliki bendungan terbanyak.
"NTB merupakan salah satu provinsi yang memiliki bendungan dan embung terbanyak di seluruh Indonesia," tuturnya.
Mila merupakan bendungan multifungsi untuk mendukung kontinuitas suplai air daerah irigasi Rababaka seluas 1.689 hektare di Kecamatan Woja sehingga Indeks Pertanaman diharapkan meningkat dari 186% menjadi 300%.
Selain itu, keberadaan bendungan tersebut akan menjadi sumber air baku sebesar 100 liter per detik untuk Kecamatan Woja dan Dompu, serta mereduksi banjir sebesar 143 meter kubik per detik di Kecamatan Woja.
HIngga kini, di NTB juga sudah ada sembilan bendungan yang beroperasi yakni Bendungan Batujai, Mamak, Pengga, Tiu Kulit, Sumi, Gapit, Batu Bulan, Pelaperado, dan Pandan Duri.