Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini strategi Neo Soho Mall Setelah Hengkangnya Central Department Store

Neo Soho Mall akan mengisi area yang semula ditempati Central Department Store dengan tenant specialty store.
Bisnis.com, JAKARTA -- Neo Soho Mall akan mengisi area yang semula ditempati Central Department Store dengan tenant specialty store.
Silviyanti, Marcomm Senior Manager Central Park dan Neo Soho Mall mengatakan speciality store merupakan konsep yang cukup baik bagi mal, karena speciality store lebih menunjungan lifestyle pengunjung.
Hal tersebut juga merupakan strategi percontohan yang diambil dari Senayan City ketika menghadapi penutupan Debenhams Department Store tahun lalu.
"Memperhatikan dampak positif dari strategi yang kami lakukan di Senayan City Mall pada waktu penutupan Debenhams Department Store, strategi yang sama akan kami lakukan pula di Neo Soho Mall, dimana kami akan mengganti area yang semula diperuntukkan untuk department store menjadi specialty store," katanya seperti dikutip dari siaran pers Central Park dan Neo Soho Mall, Rabu (16/1/2018).
Selanjutnya, Silviyanti mengakui Neo Soho Mall masih belum sesuai ekspektasi sejak dibukanya mal pada September 2016. Namun sayangnya, dia tak menjelaskan penyebab tidak terpenuhi ekspektasi performa mal tersebut.
Silviyanti hanya mengatakan Neo Soho Mall tidak berhenti berupaya melahirkan konsep-konsep baru agar semakin lengkap dan diminati ke depannya. 
Dia berharap strategi dan proses perubahan disertai inovasi nantinya akan berjalan dengan baik, sehingga dapat memberi dampak positif baik bagi seluruh tenant yang existing, yang segera hadir, maupun pengunjung. 
Adapun, lahan bekas Central Departement Store seluas 18.155 meter persegi. Sementara itu, Neo Soho Mall memiliki luas lantai, di luar area parkir, sekitar 197.000 meter persegi dengan leaseable area seluas 44.931,43 meter persegi.
Neo Soho Mall merupakan bagian Mega Integrated Complex yakni dari Mega Proyek Podomoro City dengan total lahan seluas 22 hektar. 
Mal tidak hanya menargetkan tenant ritel, melainkan juga Small Office Home yang terdiri dari 615 unit.
Dihubingi terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonsus Widjaja mengatakan, rencana tersebut cukup baik, karena pengunjung saat ini memang membutuhkan variasi toko saat berkunjung, ketimbang datang ke sebuah departement store yang luas. 
Terlebih, Neo Soho termasuk salah satu mal yang mempunyai luas area yang tidak terlalu luas, yang artinya department store akan mengurangi pilihan pengunjung.
"Rencana bagus. Luas Neo Soho tidak terlalu besar, dengan bermbahnya tenant maka akan menambah variasi toko. Tenancy Mix menjadi lebih bagus."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Richard

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper