Bisnis.com, JAKARTA – “Waktu yang tersisa tinggal tersisa lebih kurang 15 hari lagi,” tutur Laksda TNI Harjo Susmoro, Kepala Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal), saat melepas KR Spica melakukan Pencarian CVR (cockpit voice recorder) Lion Air PK-LQP, Selasa (8/1/2018).
KRI Spica memiliki alat untuk mendeteksi sinyal ping dari CVR. Jika dihitung, CVR Lion Air PK-LQP akan terus memancarkan sinyal ping hingga Rabu (23/1/2019).
Hari ini, Senin (14/1/2019), CVR Lion Air PK-LQP ditemukan atau 9 hari sebelum sinyal CVR itu hilang tak terdeteksi.
Dengan demikian, lengkaplah sudah komponen black box atau kotak hitam Lion Air PK-LQP, karena satu lagi komponen kotak hitam bernama FDR (flight data recorder) telah ditemukan (1/11/2018) atau tiga hari setelah Pesawat Lion Air JT 610 bernomor registrasi PK-LQP rute Jakarta-Pangkalpinang yang membawa total 181 penumpang dan delapan awak jatuh di perairan Karawang pada Senin (29/10/2018).
CVR Lion Air PK-LQP ditemukan oleh Tim Penyelam Tim Penyelam (Kopaska & Dislambair) Koarmada I hari ini, Senin (14/1/2019) pukul 09.10 di Perairan Karawang, Jawa Barat.
Kadispen Koarmada I Letkol Laut (P) Agung Nugroho mengatakan bahwa CVR berada di kedalaman 38 meter di bawah permukaan laut.
“Jadi ditemukan 8 meter di bawah dasar laut. 8 meter di dalam lumpur. Kedalaman laut itu 30 meter ditambah lumpur 8 meter, jadi 38 meter,” katanya (Bisnis.com 14/1).
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) kini memiliki data lebih lengkap dengan temuan CVR itu, karena data FDR sudah dianalisis.
KNKT memiliki data lengkap mengenai data pesawat Lion Air PK-LQP dari FDR, serta data percakapakan live Pilot dengan menara ATC (air traffic control), percakapan internal pilot, serta suara di sekitar ruang pilot dari CVR.
Kotak hitam (black box) FDR (Flight Data Recorder) Lion Air bernomor registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 yang ditemukan oleh tim SAR gabungan berada dalam kotak penyimpanan, di Posko Evakuasi Terpadu, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (1/11/2018) malam./Bisnis-Nurul Hidayat
Berikut kronologi penemuan FDR dan CVR serta kandungan data yang ada di kedua kompon kotak hitam tersebut.
Flight Data Recorder (FDR), ditemukan 1 November 2018:
- Merekam data pesawat:
1.Ketinggian
2.Kecepatan
3.Putaran Mesin
4.Radar
5.Auto Pilot
6.Data teknis pesawat lainnya
-Memiliki 5-300 parameter rekaman data
-Durasi rekaman 25-30 jam, sebelum pesawat jatuh
Cockpit Voice Recorder (CVR), ditemukan 14 Januari 2019:
-Berisi 4 saluran rekaman suara:
- Saluran 1: pengeras suara pramugari
- Saluran 2: percakapan di cockpit
- Saluran 3: percakapan pilot dengan petugas menara ATC
- Saluran 3: suara di sekitar cockpit
- Durasi rekamanan 30 menit, sebelum pesawat jatuh