Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia meyakini tekanan inflasi sepanjang 2019 dapat diredam sekalipun ada ancaman penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM).
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo menuturkan risiko inflasi melonjak bisa muncul jika pemerintah dapat menyesuaikan harga BBM.
"Tetapi itu masih terkalkulasi dalam proyeksi kami yang berada di tengah untuk target inflasi 2019," tegas Dody, Jumat (11/1/2019).
Bank Indonesia mencatat survei pergerakan harga (SPH) bank sentral menunjukkan inflasi pada pekan pertama Januari 2018 mencapai 0,5% (month to month/mtm). Sementara itu, inflasi tahunannya mencapai 3,03% (year on year/yoy).
Adapun, penyebab inflasi masih dipicu oleh daging ayam ras, telur ayam ras, serta cabai dan bawang.
Namun, Dody melihat inflasi tersebut masih relatif stabil dan tidak ada perubahan dibandingkan tahun lalu. "Bank Indonesia cukup optimistis. Artinya, tekanan inflasi 2019 tetap akan kami bisa kendalikan," ungkap Dody.
Baca Juga
Laju inflasi sepanjang 2018 lalu sangat terkendali, yakni sebesar 3,13%. Laju inflasi tersebut sesuai dengan kisaran sasaran yang ditetapkan pemerintah dan Bank Indonesia yakni 3,5% plus minus 1%.