Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PWON Berhati-Hati di Tahun Politik

Pengembang properti PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) masih akan berhati-hati mejalankan bisnis di 2019 dengan berharap pasar properti akan lebih baik.

Bisnis.com, JAKARTA - Pengembang properti PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) masih akan berhati-hati mejalankan bisnis di 2019 dengan berharap pasar properti akan lebih baik.

Direktur Pengembangan Bisnis PWON Ivy Wong mengatakan masih ada beberapa daftar proyek yang akan diluncurkan, tetapi masih dalam tahap pembicaraan.

"Sementara kami akan luncurkan proyek high rise di Bekasi segmen menengah. Adapun, proyek lainnya belum tahap final. Kalau high rise, setiap tahun kami pasti membangun satu gedung," kata Ivy, belum lama ini.

Dia mengatakan PWON masih memiliki beberapa produk yang belum diluncurkan pada 2018 yang akan diluncurkan pada 2019 ini. Selain itu, PWON akan fokus pada produk eksisting dan proyek-proyek baru lainnya.

Pihaknya belum mau menyebut secara terperinci target dan dana investasi yang akan dikeluarkan untuk produk-produk tersebut.

Dia mengharapkan tahun 2019 akan menjadi peluang bagi pasar properti untuk rebound setelah dirsakan melambat sejak 2015. "Jika kondisi baik, kami akan menaikkan target. Tahun ini setelah pemilu saya rasa banyak developer yang juga menargetkan untuk launching produk," kata dia.

Hingga kuartal III/2018, lanjut dia, PWON mencatat pendapatan marketing sales mencapai Rp1,7 triliun dari total target Rp2,5 triliun.

Penjualan tersebut berasal dari pendapatan dari apartemen Anderson Pakuwon Mall Phase 4 dan penjualan rumah di Pakuwon City Surabaya.

Ivy mengatakan berdasarkan jumlah pendapatan tersebut, penjualan PWON masih berjalan sesuai dengan ekspektasi. Pihaknya memang telah memprediksi penjualan akan sedikit melambat, tetapi masih cukup stabil.

"Prediksi kami memang agak sedikit slow karena dipengaruhi oleh makro ekonomi. Selain itu, penjualan kami juga merata di Jakarta dan Surabaya," jelas dia.

Dia menjelaskan penjualan proyek PWON banyak digerakkan oleh pembeli end user. Sementara pembeli investor masih banyak yang bersikap menunggu, salah satunya karena masalah pajak. Banyak pembeli investor masih mempertimbangkan apakah mereka bisa berinvestasi atau tidak. Pihaknya melihat ada potensi besar dari pembeli end user di segmen menengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper