Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan transportasi darat dengan memperbaiki terminal. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi maraknya penggunaan transportasi pribadi di daerah.
Saat ini, terdapat 143 terminal bertipe A dan pemerintah merencanakan penyelesaian perbaikan di seluruh terminal tersebut pada 2019.
Direktur Jendral Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi mengungkapkan kemacetan yang terjadi di kota-kota besar baik akibat dari kegiatan mudik maupun karena aktivitas di kota tersebut memang tidak terhindarkan.
Menurutnya, dengan adanya kemacetan tersebut, masyarakat dapat memilih menggunakan transportasi umum seperti bus.
"Terminal mau kita perbaiki semuanya, tapi kemampuan anggaran kita tidak mampu segitu besar, sehingga yang bisa diperbaiki cukup ada beberapa terminal, perbaikannya pun tidak besar, hanya mock up saja. Anggaran tidak besar paling Rp2 miliar, tapi dengan anggaran itu untuk terminal tipe A itu sudah kelihatan perubahannya seperti Subang dan Cirebon," jelasnya kepada Bisnis, Rabu (2/1).
Dia mendorong agar masyarakat kembali ke angkutan umum salah satu caranya dengan memperbaiki terminal dan peremajaan bus.
Saat ini, Budi mengakui permasalahannya bukan lagi pada sarana prasarana angkutan primer, melainan pada akses masyarakat menuju tempat seperti terminal bus, bandara, dan stasiun kereta api. "Nah ini yang kita benahi, akses masyarakat dari tempat tinggal ke simpul-simpul yang saya katakan tadi," jelasnya.