Bisnis.com, JAKARTA -- Pembangunan Jalan Tol Cikampek II Selatan siap dikebut pengerjaannya oleh PT Jasamarga Japek Selatan (JJS) setelah perusahaan tersebut mendapat kredit sindikasi senilai Rp4,16 triliun untuk dana talangan tanah.
Kredit sindikasi itu dikucurkan tiga bank yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Central Asia Tbk., dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Masing-masing bank memberikan kredit sekitar Rp1,38 triliun.
Adapun JJS merupakan kelompok usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Direktur Utama JJS Dedi Krisnariawan Sunoto menyampaikan apresiasi atas dukungan perbankan dalam pembiayaan dana talangan itu.
"Kami berharap dengan dukungan pembiayaan ini, proyek jalan tol sepanjang 62 kilometer (km) ini bisa selesai sesuai rencana," ujarnya dalam keterangan resmi yang diperoleh Bisnis, Sabtu (29/12/2018).
Dedi menerangkan bahwa nantinya, jalan tol itu dapat berfungsi untuk mengurangi kepadatan panjang yang berada di sepanjang Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting.
Selain menjadi jalur alternatif bagi pengguna tol yang akan menuju Cikampek maupun Bandung, jalan tol ini juga dapat menunjang distribusi arus barang dan jasa, baik yang menuju maupun keluar dari Jakarta dan Jawa Barat serta berlanjut dari atau ke Jawa Tengah hingga Jawa Timur.
Jalan Tol Jakarta Cikampek II Selatan terdiri atas 3 paket sepanjang lebih kurang 62 km dari Jati Asih menuju Sadang. Perinciannya, Paket 1 (00+00 – Sta 9+300) sepanjang 9,3 km, Paket 2 (Sta 9+300 – Sta 34+150) sepanjang 24,85 km, dan Paket 3 (Sta 34+150 – Sta 62+00) sepanjang 27,85 km.
Adapun tahapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi oleh JJS akan dimulai dari Paket 3, mengingat kondisi lahan yang bukan perumahan sehingga proses pengadaan tanahnya dapat lebih cepat.
Selain itu, terdapat lokasi tanah dalam penguasaan Jasa Marga di Simpang Susun Sadang dan lokasi tanah sepanjang kurang lebih 10,5 km yang dimiliki oleh Perum Perhutani.