Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi LNG Kilang Bontang Tahun Depan 133 Kargo

Produksi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) dari Kilang Badak di Bontang, Kalimantan Timur pada tahun depan ditargetkan dapat menyentuh 133 kargo. Jumlah ini menurun sekitar 14% bila dibandingkan dengan target produksi tahun ini.
Donggi Senoro plant/donggisenorolng.co.id
Donggi Senoro plant/donggisenorolng.co.id
Bisnis.com, JAKARTA - Produksi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) dari  Kilang Badak di Bontang, Kalimantan Timur pada tahun depan ditargetkan dapat menyentuh 133 kargo.  Jumlah ini menurun sekitar 14% bila dibandingkan dengan target produksi tahun ini.
Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tahun ini produksi LNG Kilang Bontang ditargetkan dapat mencapai 156 kargo.
"Rencana produksi LNG Bontang untuk tahun 2019 diperkirakan 133 standard cargo," ujar Direktur Pemasaran Korporat PT Pertamina (Persero) Basuki Trikora Putra, Jumat (28/12/2018).
Menurut data SKK Migas, proyeksi lifting gas bumi sejumlah blok yang memasok Kilang Bontang tahun depan  mengalami penurunan, seperti Blok Muara Bakau dan Blok Sanga-Sanga.  Proyeksi lifting gas Blok Muara Bakau pada 2019 sebesar 645 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMscfd).  Tahun ini lifting gas Muara Bakau diproyeksikan mencapai 667 MMscfd.
Kemudian proyeksi lifting gas Blok Sanga-Sanga turun dari 69 MMscfd tahun ini menjadi 61 MMscfd pada tahun depan.  Proyeksi tahun depan tersebut juga turun dari target APBN 2018 yang mencapai 80 MMscfd.
Adapun proyeksi lifting gas Blok Mahakam tahun depan stagnan dibandingkan target tahun ini, yakni 1.100 MMscfd.  Tahun ini pun lifting gas Blok Mahakam diproyeksikan tidak mencapai target atau hanya sebesar 849 MMscfd.
Sementara itu,  SEVP Gas & LNG Management Pertamina Tanudji Darmasakti menuturkan,  saat ini LNG dari Kilang Bontang dijual kepada Western Buyer-Jepang, PT Nusantara Regas, dan PT PLN (Persero).   Adapun kontrak penjualan dengan Western Buyer-Jepang akan segera berakhir dalam 2 tahun ke depan.  Kontraknya akan berakhir pada 2020.
Terkait hal tersebut, Tanudji berujar pihaknya sudah menawarkan perpanjangan kontrak penjualan LNG Kilang Bontang ke Western Buyer-Jepang.  
"Kebanyakan kami masih melayani buyer Jepang.  Kontrak Western Buyer sampai 2020 sama Nusantara Regas sampai 2022.  Pertamina sudah nawarin extend setelah kontrak berakhir ke Western Buyer," kata Tanudji.
Tanudji belum bisa mengungkapkan berapa banyak LNG yang ditawarkan dalam perpanjangan kontrak tersebut karena saat ini perpanjangan kontrak masih menunggu persetujuan dari pemerintah.  
"Belum tahu karena berdasarkan persetujuan pemerintah.  Kontrak kan harus ada persetujuan pemerintah untuk dilanjutkan," katanya.
Kilang Bontang pada tahun depan ditargetkan dapat menyentuh 133 kargo.  Jumlah ini menurun sekitar 14% bila dibandingkan dengan target produksi tahun ini.
Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tahun ini produksi LNG Kilang Bontang ditargetkan dapat mencapai 156 kargo.
"Rencana produksi LNG Bontang untuk tahun 2019 diperkirakan 133 standard cargo," ujar Direktur Pemasaran Korporat PT Pertamina (Persero) Basuki Trikora Putra, Jumat (28/12/2018).
Menurut data SKK Migas, proyeksi lifting gas bumi sejumlah blok yang memasok Kilang Bontang tahun depan  mengalami penurunan, seperti Blok Muara Bakau dan Blok Sanga-Sanga.  Proyeksi lifting gas Blok Muara Bakau pada 2019 sebesar 645 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMscfd).  Tahun ini lifting gas Muara Bakau diproyeksikan mencapai 667 MMscfd.
Kemudian proyeksi lifting gas Blok Sanga-Sanga turun dari 69 MMscfd tahun ini menjadi 61 MMscfd pada tahun depan.  Proyeksi tahun depan tersebut juga turun dari target APBN 2018 yang mencapai 80 MMscfd.
Adapun proyeksi lifting gas Blok Mahakam tahun depan stagnan dibandingkan target tahun ini, yakni 1.100 MMscfd.  Tahun ini pun lifting gas Blok Mahakam diproyeksikan tidak mencapai target atau hanya sebesar 849 MMscfd.
Sementara itu,  SEVP Gas & LNG Management Pertamina Tanudji Darmasakti menuturkan,  saat ini LNG dari Kilang Badak dijual kepada Western Buyer-Jepang, PT Nusantara Regas, dan PT PLN (Persero).   Adapun kontrak penjualan dengan Western Buyer-Jepang akan segera berakhir dalam 2 tahun ke depan.  Kontraknya akan berakhir pada 2020.
Terkait hal tersebut, Tanudji berujar pihaknya sudah menawarkan perpanjangan kontrak penjualan LNG Kilang Badak ke Western Buyer-Jepang.  
"Kebanyakan kami masih melayani buyer Jepang.  Kontrak Western Buyer sampai 2020 sama Nusantara Regas sampai 2022.  Pertamina sudah nawarin extend setelah kontrak berakhir ke Western Buyer," kata Tanudji.
Tanudji belum bisa mengungkapkan berapa banyak LNG yang ditawarkan dalam perpanjangan kontrak tersebut karena saat ini perpanjangan kontrak masih menunggu persetujuan dari pemerintah.  
"Belum tahu karena berdasarkan persetujuan pemerintah.  Kontrak kan harus ada persetujuan pemerintah untuk dilanjutkan," katanya.
Di sisi lain, saat ini, dari delapan train Kilang Badak, hanya empat train yang beroperasi karena menyesuaikan dengan jumlah pasokan gas alam yang diterima.dan satu train kondisi idle siaga.  
President Director & CEO PT Badak NGL Didik Sasongko Widi mengatakan, dua train Kilang Badak rencananya akan dinonaktfikan atau dikeluarkan dari sistem karena dinilai tidak ekonomis. 
"Sekarang yang aktif ditentukan empat dan dua hendak dikeluarkan dari sistem. Ini baru diusulkan producer, tapi belum diputuskan.  Juga masih dipikirkan apakah akan direvitalisasi tapi mau dijadikan apa, kan nggak semudah itu, " katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper