Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan mengerahkan empat kapal untuk mengevakuasi sekitar 1.000 pengungsi dari Pulau Sebesi dan Sebuku yang terisolasi setelah diterjang tsunami Selat Sunda.
Keempat kapal itu adalah kapal patroli KPLP KNP Jembio P.215 dan KNP Trisula P.111 dari Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok, KM. Sabuk Nusantara 66 yang dioperatori PT Pelni, serta kapal penyeberangan KMP Jatra 3 milik PT ASDP Indonesia Ferry.
KNP Jembrio kemarin, Selasa (25/12/2018), telah mengevakuasi 116 orang dari Pulau Sebesi dan Sebuku.
"Kondisi di sana sangat memprihatinkan karena banyak pengungsi yang masih belum tersentuh dan mereka ingin dievakuasi dari pulau itu. Kami memutuskan kembali mengirimkan kapal untuk mengevakuasi pengungsi keluar dari pulau tersebut," ujar Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Agus H. Purnomo dalam siaran pers, Rabu (26/12/2018).
Menurut dia, seluruh pengungsi di Pulau Sebesi dan Sebuku akan dievakuasi ke dermaga 5 Bakauheni Lampung.
Pulau Sebesi dan Sebuku terletak di gugusan Kepulauan di Selat Sunda dan dekat dengan Gunung anak Krakatau. Kedua pulau termasuk wilayah yang terdampak bencana tsunami yang terjadi Sabtu (22/12/2018).
Sementara itu, kapal KM Sabuk Nusantara 66 semalam dilepas oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Wisnu Handoko dari Pelabuhan Sunda Kelapa dan tiba di Pulau Subesi hari ini pukul 08.00 WIB membawa bantuan kemanusiaan dan tim medis.
"Nantinya kapal tersebut akan digunakan untuk mengangkut para pengungsi bersamaan dengan kapal KNP Jembio yang sudah dulu tiba," tutur Agus.
Adapun KNP Trisula telah berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok. Demikian pula dengan KMP Jatra 3 dari Pelabuhan Bakauheni. Keduanya tiba di Pulau Sebesi hari ini pukul 09.00 WIB.
Kepala Seksi Operasi Pangkalan KPLP Tanjung Priok Pujo Kurnianto menjelaskan banyak pengungsi ingin segera dievakuasi oleh kapal patroli KNP Jembio kemarin, tetapi kapasitas kapal terbatas. Kemenhub kemudian mengerahkan 3 kapal lagi untuk mengevakuasi pengungsi.
"Rasa cemas masih dirasakan para pengungsi di pulau Sebesi yang takut kejadian serupa akan terulang lagi sehingga mereka menginginkan untuk dapat dievakuasi keluar dari pulau," jelas Pujo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
