Bisnis.com, JAKARTA—Para produsen cengkeh Indonesia bersiap untuk melebarkan ekspornya ke kawasan Timur Tengah, setelah selama ini bergantung pada pasar Eropa.
Ketua Umum Dewan Rempah Indonesia Gamal Nasir mengatakan potensi permintaan cengkeh dari pasar Timur Tengah cukup tinggi. Namun demikian, para produsen RI belum banyak memanfaatkannya lantaran selama ini lebih fokus untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan pasar Eropa. Adapun, berdasarkan catatannya, 90% produksi cengkeh domestik diserap oleh industri dalam negeri, terutama dari perusahaan rokok.
“Selama beberapa tahun terakhir, fokus ekspor kita menuju ke pasar Eropa. Untuk pasar lain belum banyak yang mengakses karena beberapa tahun terakhir produksi kita naik turun dan lebih banyak untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri,” ujarnya, Selasa (25/12/2018).
Dia melanjutkan, dengan terus meningkatnya produksi cengkeh Indonesia, dia optimistis perluasan pasar ke Timur Tengah dapat dilakukan pada tahun depan. Terlebih, kinerja ekspor cengkeh sepanjang Januari-November 2018 berhasil melonjak tajam dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) nilai ekspor sepanjang Januari-November 2018 menembus US$76,96 juta atau melonjak 211% secara year on year (yoy) dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$24,71 juta.
Gamal mengatakan, untuk komoditas cengkeh, upaya peremajaan tanaman yang dilakukan oleh pemerintah dalam beberapa tahun terakhir cukup berhasil. Alhasil, cengkeh memiliki produksi dan ekspor yang lebih baik dibandingkan dengan komoditas rempah-rempah lainnya, seperti lada hitam dan lada putih yang produksinya masih terbatas lantaran proses peremajaan tanaman yang belum berjalan secara maksimal.
Baca Juga
Dia melanjutkan, produksi cengkeh domestik yang positif sepanjang tahun ini juga mendapat dukungan dari musim panas yang relatif panjang. Hal itu membuat kualitas produk tersebut membaik dibandingkan dengan tahun lalu.
“Tahun depan ada potensi produksi dan ekspor cengkeh kembali mencatatkan pertumbuhan, lantaran ada prediksi El Nino [musim panas yang panjang] akan menghampiri Indonesia,” lanjutnya.
Untuk itu, dia berharap pemerintah turut menawarkan produk cengkeh Indonesia dalam setiap kunjungan atau misi dagangnya ke Timur Tengah. Terlebih, pemerintah telah mendeklarasikan diri untuk melakukan diversifikasi pasar ekspor ke kawasan nontradisional, seperti Timur Tengah.
Dia pun berharap, penetrasi ke pasar Timur Tengah diperluas ke negara-negara selain Mesir, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Pasalnya, produsen Indonesia telah terbiasa memasok cengkeh ke ketiga negara tersebut dan hambatan dagangnya relatif terbatas.