Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembangan Kilang Harus Fleksibel

Pengembangan proyek kilang harus menyesuaikan kebutuhan industri petrokimia dan tidak hanya akan fokus pada bahan bakar minyak
Ilustrasi kilang lepas pantai./Bloomberg-Tim Rue
Ilustrasi kilang lepas pantai./Bloomberg-Tim Rue

Bisnis.com, JAKARTA—Pengembangan proyek kilang harus menyesuaikan kebutuhan industri petrokimia dan tidak hanya akan fokus pada bahan bakar minyak.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan keberadaan kilang haruslah fleksibel, khususnya untuk menjawab kebutuhan indsutri petrkomia.

Menurutnya, strategi pengembangan kilang ke depan tidak hanya memenuhi kebutuhan BBM, tetapi juga harus bisa memenuhi kebutuhan industri lainnya. Wamen optimistis pengembangan 6 kilang Pertamina akan mampu menyesuaikan kebutuhan industri petrokimia.

"[Seperti] Bontang juga kemungkina bisa diolah sampai petrokimia," ujarnya, Kamis malam (13/12/2018)

Selain itu, Arcandra juga menyatakan rencana pembangunan kilang minyak oleh PT Pertamina di Situbonto batal dilakukan dan dikembalikan ke Tuban, Jawa Timur.

Arcandra mengatakan batalnya rencana pembangunan di Situbondo sudah melewati berbagai kajian. Sebelumnya, Pertamina memilih Tuban menjadi pilihan pembangunan kilang karena sudah ada aset terkait petrokimia di kota tersebut.

"Tuban tidak pindah, tetap. sekarang lagi dibebaskan hannya," katanya.

Berdasarkan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), Kilang Minyak Tuban adalah proyek pembangunan kilang minyak baru dengan kapasitas produksi 300 ribu barel per hari yang akan dibangun di Tuban, Jawa Timur. Perencanaan pembangunan Kilang Minyak Tuban akan menggunakan konfigurasi petrokimia yang terintegrasi dengan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama.

Dalam membangun proyek ini, sebelumnya sudah dilakukan Joint Venture Company, antara PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) yang didirikan pada 28 November 2017. Selanjutnya, Pertamina telah memohon Legal Opinion dari Pengacara Negara tentang keabsahan proyek Kilang Minyak dalam kategori Kepentingan Umum, untuk menjawab keraguan Pemprov dalam penerbitan Penetapan Lokasi.

Terkait pengembangan kilang Cilacap, Arcandra mengaku saat ini Pertamina sedang mengevaluasi bagaimana cara bermitra dengan mendapatkan keuntungan yang sesuai dengan kerangka bisnis yang dikerja samakan.

"Bukan, kerangka bisnisnya sudah ada, tp misalnya Cilacap, perhitungan valuasi asetnya ini yang belum sepakat, kan harus dihitung secara detilnya," katanya.

Sebelumnya, PT. Pertamina juga telah melakukan kemajuan dengan melakukan penandatanganan kontrak EPC proyek RDMP kilang Balikpapan, Senin (10/12).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, pembangunan RDMP Kilang Balikpapan merupakan bagian dari proyek strategis Pertamina yang akan memiliki peran penting dalam mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional.

Menurutnya, proyek RDMP kilang Balikpapan ini akan mendorong Pertamina dalam rangka meningkatkan kapasitas pengolahan minyak mentah kilang dari 260.000 barel per hari menjadi 360.000 barel per hari.

Sekaligus meningkatkan fleksibilitas untuk mengolah minyak mentah yang lebih ekonomis dengan tingkat sulfur yang lebih tinggi hingga 2%.

“Proyek ini juga akan langsung menyerap tenaga kerja hingga 14.000 pekerja pada waktu puncaknya. Pertamina telah kami dorong untuk mengoptimalkan pemanfaatan tenaga kerja lokal. Diharapkan RDMP Kilang Balikpapan akan memberi efek multiplier bagi ekonomi baik daerah, maupun Nasional,” kata Rini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper