Bisnis.com, HONG KONG - BNI Indonesia Economy & Investment Outlook 2019, Rabu (12/12/2018), di Gallery BNI Hong Kong dibuka oleh Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong Tri Tharyat.
Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong Tri Tharyat berharap acara ini dapat memberikan pencerahan bagi pengusaha dan investor di Indonesia.
Sejak dilantik, Presiden Joko Widodo berjanji untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di daerah pinggiran dan terpencil di Tanah Air.
"Untuk menopang pertumbuhan itu, kami membutuhkan investasi langsung yang besar," ujar Tri dalam sambutannya, Rabu (12/12).
Di tengah gejolak ekonomi global, dia meyakini posisi Indonesia tetap menjanjikan sebagai tempat berinvestasi.
Bagi Indonesia, Hong Kong adalah partner bisnis yang spesial. Pasalnya, hubungan bilateral kedua negara telah menghasilkan US$8 miliar pada tahun lalu.
Oleh karena itu, dia berharap ke depannya lebih banyak lagi yang pengusaha yang datang ke Indonesia.
Direktur Treasury & International Rico Rizal Budidarmo menyampaikan pada 2018, Posisi Ease of Doing Business Index Indonesia berada di posisi 72 atau naik sekitar 19 posisi dari sebelumnya.
Dia berharap posisi ini dapat menarik lebih banyak investor datang ke Indonesia.
"Tentu saja bekerjasama dengan BNI ke depannya," tegasnya.
Ini adalah acara dengan konsep economic outlook pertama yang dilakukan BNI Hong Kong. Economic & Investment Outlook 2019 didukung oleh Kumparan dan Bisnis Indonesia.
Adapun, BNI Indonesia Economy & Investment Outlook 2019 dimulai pada pukul 15.30 waktu Hong Kong di Gallery BNI Hong Kong di Admiralty, Harcourt Road, 1 G/F, Far East Finance Center.