Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Geram Persoalan Batam Tak Kunjung Selesai

Dalam sambutannya di Rapat Terbatas Pengembangan Batam, di Kantor Presiden, Rabu (12/12/2018), Jokowi mengatakan dirinya sudah memimpin rapat terkait percepatan pembangunan di Batam berkali-kali tapi hasilnya diakui masih jauh dari target.
Nelayan tradisional melintasi kawasan Jembatan Barelang di kelurahan Tembesi, Kota Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (28/4/2018)./ANTARA-Irwansyah Putra
Nelayan tradisional melintasi kawasan Jembatan Barelang di kelurahan Tembesi, Kota Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (28/4/2018)./ANTARA-Irwansyah Putra

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengungkapkan kekesalannya terkait lambannya progres investasi di Batam.

Dalam sambutannya di Rapat Terbatas Pengembangan Batam, di Kantor Presiden, Rabu (12/12/2018), Jokowi mengatakan dirinya sudah memimpin rapat terkait percepatan pembangunan di Batam berkali-kali tapi hasilnya diakui masih jauh dari target.

"Pada 2015 Desember kita pernah bicara ini. [Pada] Januari 2016 kita pernah bicara ini. [Pada] Maret 2017 kita pernah berbicara ini. Sudah dirapatkan berkali-kali," ucapnya.

Kepala Negara menjelaskan Batam dan sekitarnya memiliki posisi strategis yang bisa dikembangkan secara maksimal sehingga memiliki daya tarik yang bagus. Oleh karena itu, Batam juga diharapkan menjadi kawasan ekonomi yang mampu menarik investor.

"Saya minta Menko Perekonomian untuk menyampaikan perkembangan di Batam. Proses transformasi dari free trade zone ke KEK [Kawasan Ekonomi Khusus]," ujarnya.

Strategi percepatan pembangunan di Batam juga dinilai harus mencakup kepastian hukum bagi investor, termasuk perizinan, khususnya di sektor infrastruktur dan pelabuhan.

Sebagai informasi, Badan Pengusahaan (BP) Batam telah mengalokasikan lahan bagi 20 perusahaan sejak awal tahun ini. Total komitmen investasi dari pengalokasian lahan tersebut mencapai Rp5,2 triliun.

Pada rapat ini, sejumlah menteri terlihat hadir antara lain Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper