Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) menyatakan tak lagi menjadikan rencana pemindahan terminal penumpang dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Ancol Timur sebagai prioritas perseroan.
Direktur Teknik dan Manajemen Risiko Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Dani Rusli mengatakan perseroan masih mengoptimalkan fasilitas yang ada di Tanjung Priok di tengah tren penurunan jumlah penumpang kapal laut dalam beberapa tahun terakhir.
"Kalau gap-nya [antara jumlah penumpang dan kapasitas terminal] sudah tidak bisa dipenuhi, kami secepatnya membangun [terminal baru]. Tapi, kalau utilisasinya masih sangat rendah, tidak menjadi prioritas karena memang jumlahnya [penumpang] kurang terus," katanya, Jumat (7/12/2018).
Dani menjelaskan pemindahan terminal mensyaratkan pembenahan, termasuk pembangunan alur pelayaran. Melihat tren penurunan penumpang pada moda transportasi laut, Dani khawatir tidak banyak kapal yang masuk, padahal Pelindo II telanjur berinvestasi membangun terminal baru. "Intinya adalah masalah supply and demand."
Rencana pemisahan terminal penumpang dari terminal barang digagas oleh Direktur Utama Pelindo II R.J. Lino pada 2015 demi merealisasikan standar pelayanan minimum di terminal pelabuhan sebagaimana diminta Menteri Perhubungan saat itu Ignasius Jonan. Pelabuhan Tanjung Priok akan dikhususkan bagi terminal barang.
Lino waktu itu merencanakan pembangunan dimulai awal 2016 dan diperkirakan selesai dalam 2,5 tahun. Terminal dirancang dapat ditambati kapal pesiar internasional. Tidak tertutup kemungkinan, apartemen dan kantor akan dibangun di atas terminal penumpang untuk mendatangkan pendapatan tambahan.