Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tambang Emas Martabe Peroleh Peringkat Emas

PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe menerima peringkat Emas dalam ajang Asia Sustainability Reporting Rating 2018 di Bandar Lampung, 8 Desember 2018. Peringkat Emas tersebut diperoleh atas Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) Tambang Emas Martabe 2017.
Vice President & CEO PT Agincourt Resources Tim Duffy saat menerima penghargaan peringkat Emas, pada ajang Asia Sustainability Reporting Rating 2018 di Bandar Lampung.
Vice President & CEO PT Agincourt Resources Tim Duffy saat menerima penghargaan peringkat Emas, pada ajang Asia Sustainability Reporting Rating 2018 di Bandar Lampung.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe menerima peringkat Emas dalam ajang Asia Sustainability Reporting Rating 2018 di Bandar Lampung, 8 Desember 2018. Peringkat Emas tersebut diperoleh atas Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) Tambang Emas Martabe 2017.

Vice President Director & Chief Executive Officer PT Agincourt Resources Tim Duffy menuturkan  Emas ini merupakan peningkatan dari dua tahun sebelumnya yang mendapatkan Pujian pada 2016 dan Pujian untuk Keterbukaan Pengelolaan Air pada 2017.

Pada Laporan Keberlanjutan 2017 dipaparkan, Tambang Emas Martabe menyebut, pencapaian di beberapa sektor pun diperoleh seperti untuk keselamatan, proteksi lingkungan, pengembangan masyarakat dan dampak ekonomi.

Terkait aspek keselamatan, Tambang Emas Martabe mencatatkan Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR) 0,15, dan memenuhi standar industri pertambangan. Sepanjang tahun lalu pula, perusahaan terus berupaya untuk meningkatkan risiko keselamatan dengan menyelenggarakan Frontline Safety Leadership Program yang melibatkan 107 pengawas dan audit keselamatan independen. Langkah ini diyakini mampu meningkatkan kualitas keselamatan pada tahun-tahun berikutnya.

Dari sisi aspek pengelolaan lingkungan, Tambang Emas Martabe juga tercatat memiliki kinerja sangat baik, terutama terkait dengan kualitas pelepasan air dari Water Polishing Plant (WPP) ke Sungai Batangtoru yang selalu memenuhi kepatuhan dan regulasi yang berlaku. Tambang Emas Martabe juga menerima penghargaan Pratama (Perunggu) dari Kementerian ESDM untuk program pengelolaan lingkungan. Adapun, total area yang telah direklamasi mencapai 13,1 hektare.

Pada 2017, perusahaan juga terus memperkuat komitmen untuk menyediakan lapangan pekerjaan kepada masyarakat di sekitar operasional Tambang Emas Martabe. Sebanyak 74% karyawan adalah masyarakat lokal. Terkait dengan program keberagaman gender yang sedang diterapkan, sebanyak 93% karyawan telah mengikuti pelatihan dan sepanjang tahun terdapat 39% karyawan perempuan dari total rekrutmen.

"Fokus terhadap pengembangan masyarakat pun terus kami lanjutkan yakni untuk sektor kesehatan, pendidikan, pengembangan ekonomi lokal, infrastruktur dan pertanian. Beberapa infrastruktur besar juga kami selesaikan seperti auditorium publik Sopo Daganak yang sekaligus menjadi satu-satunya di Tapanuli Selatan seluas 4.431 m2 dan berkapasitas 500 orang," ujar Tim Duffy melalui keterangan resmi Minggu (9/12/2018).

Lebih lanjut, terkait dengan produksi, Tambang Emas Martabe mencatatkan rekor 355.000 ounce emas dengan All-in Sustaining Cost (AISC) US$405 per ounce. Strategi eksplorasi perusahaan juga agresif dan menghasilkan tambahan cadangan yang luar biasa mencapai 4,8 juta ounce emas.

Senior Manager Corporate Communications PT Agincourt Resources Katarina Siburian Hardono mengatakan perusahaan meyakini bahwa penerbitan Laporan Keberlanjutan secara rutin dapat meningkatkan kepercayaan dan dukungan para pemangku kepentingan terhadap operasional serta menentukan keberhasilan jangka panjang Tambang Emas Martabe.

Asia SR Rating 2018 merupakan pemberian penghargaan yang diselenggarakan oleh National Center for Sustainability Reporting menggantikan Sustainability Reporting Awards (SRA) yang telah diselenggarakan sejak 2015. Asia SR Rating 2018 bertema "Towards Greater Transparency and Accountability". Perusahaan peserta Asia SR Rating tahun ini dari Indonesia tercatat 38 perusahaan, Bangladesh dua perusahaan, Malaysia tujuh perusahaan Singapura empat perusahaan dan Filipina lima perusahaan. Tim penilai terdiri dari 80 orang spesialis laporan keberlanjutan yang juga merupakan akademisi dari berbagai universitas dalam dan luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper