Bisnis.com, JAKARTA—PT Aneka Tambang Tbk mengajukan penambahan kuota ekspor untuk bauksit di wilayah Tayan, Mempawah sebesar 2 juta ton dan nikel sebesar 1,3 juta ton dari blust furnace di Maluku Utara, di Buli.
Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan kuota ekspor perusahaan tahunan sebesar 3,94 juta ton, dan perpanjangan kuota ekspor baru telah dekeluarkan pada Oktober 2018.
“Lagi mau diproses pengajuannya. Perkiraan Januari 2019 baru keluar tambahan kuota itu,”katanya dikutip Rabu (5/12/2018).
Menurut Laporan perusahaan, sepanjang 9 bulan pertama volume produksi feronikel yang mencapai 19.264 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik 21% dibandingkan capaian produksi pada Periode Sembilan Bulan Pertama Tahun 2017 (9M17) sebesar 15.813 TNi.
Sejalan dengan pertumbuhan volume produksi, penjualan feronikel pada kuartal III/2018 tercatat sebesar 19.149 TNi atau naik sebesar 49% dibandingkan periode 9M17 sebesar 12.816 TNi.
Adapun peningkatan volume produksi dan penjualan feronikel sejalan dengan tercapaianya stabilitas operasi produksi pabrik feronikel ANTAM di Pomalaa yang saat ini memiliki kapasitas produksi terpasang hingga 27.000 TNi per tahun.
Baca Juga
Penjualan feronikel pada kuartal III/2018 merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan bersih ANTAM, dengan kontribusi sebesar Rp3,85 triliun atau 19% dari total penjualan bersih Perusahaan.
Untuk komoditas emas, pada kuartal III/2018, total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung mencapai sebesar 1.478 kg atau naik 0,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 1.473 kg. Sedangkan volume penjualan emas ANTAM tercatat sebesar 22.388 kg atau naik tumbuh sebesar 221% dibandingkan 9M17 yang mencapai 6.966 kg.
Hal ini berdampak pada pendapatan ANTAM dari penjualan emas sebesar Rp13,37 triliun atau tumbuh 248% secara tahunan.
Sementara itu sepnajang kuartal III/2018, volume produksi bijih nikel tercatat sebesar 6,49 juta wet metric ton (wmt), atau naik sebesar 84% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 3,51 juta wmt. Sedangkan volume penjualan bijih nikel tercatat sebesar 4,10 juta wmt, atau naik 99% dari sebelumnya sebesar 2,06 juta wmt (year on year).
“Komoditas bauksit turut memberikan kontribusi positif pada periode 9M18 dengan capaian produksi mencapaI 788.000 wmt, naik sebesar 73% dengan volume penjualan bauksit mencapai 693.000wmt atau naik sebesar 39%,”imbuhnya.