Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Kian 'Pede' Kinerja APBN 2018 Terkendali

Pemerintah semakin optimistis kinerja pengelolaan anggaran negara pada tahun ini akan terkendali dan bahkan lebih baik dari target yang dipatok dalam APBN 2018.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) didampingi Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo (kiri) bersiap memberikan tanggapan pemerintah terhadap pandangan fraksi atas kebijakan fiskal RAPBN 2019 pada Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (31/5/2018)./ANTARA-Hafidz Mubarak A
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) didampingi Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo (kiri) bersiap memberikan tanggapan pemerintah terhadap pandangan fraksi atas kebijakan fiskal RAPBN 2019 pada Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (31/5/2018)./ANTARA-Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, NUSA DUA -  Pemerintah semakin optimistis kinerja pengelolaan anggaran negara pada tahun ini akan terkendali dan bahkan lebih baik dari target yang dipatok dalam APBN 2018.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, optimisme tersebut didasarkan pada hasil pemantauan pemerintah atas pelaksanaan anggaran hingga November 2018.

"Outlook APBN 2018 akan tetap terkendali, malah akan lebih baik dari APBN induknya. Pelaksanaan APBN 2018 [juga] jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," katanya dalam acara Press Tour 2018 di Nusa Dua, Bali, Rabu (5/12/2018).

Sinyal pengelolaan anggaran yang baik tersebut tercermin dari sisi kinerja penerimaan negara yang sangat baik di mana setoran perpajakan bisa tumbuh dua digit.

"PNBP diuntungkan harga minyak tinggi," ujarnya.

Dari sisi belanja, sambungnya, penyerapan belanja negara pada tahun ini dipastikan lebih optimal dan jauh lebih baik dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya.

"Ujungnya defisit APBN akan lebih kecil dari target APBN 2018 yakni bisa di bawah 2%. Ini mungkin pencapaian yang baik karena kita bisa kendalikan defisit tanpa melalui APBN Perubahan," tutur Askolani.

Menurutnya, tidak ada revisi APBN pada tahun ini juga berdampak positif terhadap penyerapan dan kualitas belanja.

"Dengan tanpa APBNP, pemerintah bisa fokus melakukan tugasnya, karena dengan APBNP pemerintah harus menyiapkan perubahan-perubahan. Tetapi, tanpa APBNP semua bisa dipercepat tanpa harus merubah dokumen perencanaan."

Dengan tanpa adanya perubahan perencanaan, sambungnya, setiap kementerian dan lembaga bisa fokus dan optimal dalam pencapaian target-target yang telah ditetapkan dalam APBN.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, realisasi APBN sampai dengan Oktober 2018 tercatat penerimaan negara sebesar Rp1.483,8 triliun, sedangkan belanja negara Rp1.720,8 triliun. Dengan demikian, defisit anggaran mencapai 1,6% dari PDB sebesar Rp236,9 triliun.

Hingga akhir tahun ini, Kemenkeu memperkirakan defisit anggaran sepanjang 2018 antara 1,8%-1,96% dengan perkiraan penerimaan mencapai 100% dan realisasi belanja mencapai 97%. Dalam APBN 2018, defisit anggaran ditetapkan sebesar 2,19%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Achmad Aris
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper