Bisnis.com, JAKARTA — Meski lengket dan berbau tajam, durian ternyata memiliki pasar yang cukup luas. Buktinya, buah ini akan menjadi salah satu produk ekspor utama Malaysia.
Negari Jiran kini tengah mengebut untuk memperbanyak penjualan durian untuk memenuhi permintaan dari China.
Berdasarkan data perdagangan PBB, impor durian ke China telah melonjak 15% pada tahun lalu, mendekati 350.000 ton dengan nilai US$510 juta. Sebanyak 40% dari impor tersebut berasal dari Thailand selaku produsen dan eksportir utama durian di dunia.
Sementara itu, Malaysia baru berkontribusi kurang dari 1% impor durian di China. Untuk itu, Malaysia pun menargetkan penjualan ke China dapat menanjak hingga 22.061 ton pada 2030. Pada tahun ini, Malaysia baru mengirim sebanyak 14.600 ton.
Durian, yang selama ini ditanam di kebun keluarga atau kebun berskala kecil dan dianggap berbau sangat tajam ketika matang, mulai menarik selera investasi. Perusahaan properti dan minyak sawit, produk ekspor pertanian terbesar Malaysia, kini mulai bertaruh dengan bisnis durian.
Pemerintah Malaysia pun tengah meyakinkan perkebunan berskala besar untuk menanam durian. Targetnya, ekspor durian diharapkan melonjak 50% pada 2030.
“Industri durian berubah dari [skala] lokal menjadi global, perkebunan berskala besar harus dapat memenuhi permintaan dari China. Sebelum ini, perkebunan durian di Malaysia hanya untuk kepuasan sendiri… Sekarang jumlahnya ratusan dan semakin besar,” kata Lim Chin Khee, konsultan industri durian di Malaysia, seperti dilansir Reuters, Minggu (1/12/2018).
Durian memang dilarang di beberapa bandar udara, kendaraan umum, maupun hotel di kawasan Asia Tenggara karena baunya yang menyengat. Tetapi, bagi pecinta durian dari China, makanan yang memiliki cita rasa durian di sana telah berkembang ke berbagai makanan seperti pizza, mentega, salad, dan bahkan susu.
“Awalnya, saya juga tidak suka durian karena baunya yang aneh. Tapi ketika dimakan, rasanya lumayan enak. Menurut saya, orang yang tidak suka durian karena baunya. Tapi ketika dicoba, mungkin pendapatnya bisa berubah,” kata Helen Li, pelanggan sebuah restoran yang menyajikan pizza durian di Shanghai.
Adapun pizza durian di sana dijual sekitar 60 yuan (US$8,5) ketika jam makan siang.
Sementara itu, pemilik restoran lain yang menyediakan ayam dalam mangkok panas (chicken hotpot) durian seharga 148 yuan (US$21) Chen Weihao menyampaikan bahwa restorannya dapat menjual sekitar 20-25 kilogram (kg) durian impor setiap bulan.
“Ketika dimakan, durian rasanya sangat segar dan manis, seperti ketika kita mengunjungi negara tropis,” ujar seorang pelanggan di sana.