Bisnis.com, JAKARTA — Rencana pemenuhan pembiayaan tiga proyek jalan tol PT Waskita Toll Road senilai Rp16 triliun—Rp20 triliun mundur dari rencana target pada pekan ini menjadi pada bulan depan karena masih proses administrasi.
Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto mengatakan bahwa perusahaan masih memproses dokumen pemenuhan pembiayaan (financial close) pinjaman sindikasi dari 17 bank hingga 20 bank. Rencananya, mandated lead arranger dalam pinjaman sindikasi tersebut adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk.
“Tertunda sedikit, kemungkinan Desember ya, karena masih memproses dokumennya,” kata Herwidiakto kepada Bisnis.com, Rabu (28/11/2018).
Ketiga ruas tol yang akan diguyur pembiayaan sindikasi tersebut yakni Cimanggis—Cibitung sepanjang 25,39 kilometer, Krian—Legundi—Bunder—Manyar sepanjang 38,29 kilometer, dan Cibitung—Cilincing sepanjang 34,02 kilometer.
Herwidiakto menjelaskan bahwa rencananya sebagian besar kredit investasi tersebut akan dipakai untuk membayar pembayaran contractor pre-financing (CPF).
Berbeda dengan skema pembiayaan konvensional, pada CPF, kontraktor diminta supaya menyelesaikan proyek terlebih dahulu dengan dana pembangunan yang diusahakan oleh kontraktor itu sendiri, baru kemudian hasilnya dibayar oleh badan usaha jalan tol.
Baca Juga
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol, nilai pengerjaan CPF untuk ruas tol Cimanggis—Cibitung mencapai Rp7,50 triliun, Krian—Legundi—Bunder—Manyar Rp8,50 triliun, dan Cibitung—Cilincing Rp2,95 triliun.
“Untuk konstruksi kami targetkan bisa selesai tahun depan dan bisa beroperasi, sebagian dari keseluruhan seksi,” ujar Herwidiakto.