Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham China diperkirakan mengungguli bursa lainnya di Asia karena prospek ekonomi yang meredup yang memaksa Beijing untuk mengambil langkah-langkah yang lebih agresif untuk meningkatkan pertumbuhan, menurut Goldman Sachs Group Inc.
“Meskipun bursa Asia telah bergerak ke arah penurunan tahun ini, kinerja pada 2019 akan cukup tenang," ungkap kepala analis Goldman wilayah Asia-Pasifik, Timothy Moe, seperti dikutip Bloomberg.
Moe menambahkan, rebound di saham regional tahun depan kemungkinan akan moderat karena perkiraan margin perusahaan terlalu optimis.
Baca Juga
Goldman merekomendasikan membeli saham kelas A China yang tengah tertekan dengan harapan bahwa langkah-langkah pelonggaran kebijakan akan mulai mengangkat pasar pada kuartal pertama atau kedua tahun depan.
“Mengingat lingkungan makro dan pertumbuhan global yang menantang, kami berharap kebijakan akan cukup mendukung dan China untuk mempermudah kebijakan secara lebih agresif pada 2019,” kata analis Goldman untuk China, Kinger Lau.
Selain itu, Moe menambahkan bahwa kekhawatiran perdagangan AS-China akan semakin intensif, namun masih ada peluang bagus untuk adanya jeda dalam sengketa tarif perdagangan.