Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan akan dipengaruhi sejumlah faktor internal dan faktor eksternal.
Dia menuturkan, salah satu faktor yang akan memengaruhinya adalah kondisi geopolitik yang dipicu oleh perang dagang China dan Amerika Serikat yang tak kunjung reda sampai hari ini. Selain itu, faktor fluktuasi harga minyak memberikan ketidakpastian lainnya.
"Hal ini jadi pertimbangan untuk kita [pengusaha] untuk menentukan arah bisnis dan ekspansi usaha pada tahun depan," ujarnya saat membuka gelaran Bisnis Indonesia Business Indonesia Challenges 2019, di Jakarta, Senin (26/11/2018).
Di samping kedua hal tersebut, dia menilai pertumbuhan ekonomi global yang diprediksi akan melambat pada tahun depan akan memberi tantangan tambahan bagi ekonomi nasional.
Dia menuturkan, kekhawatiran tersebut didasarkan pada langkah Bank Dunia yang menyapih proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dari 4,9% menjadi 4,7% pada tahun depan.
Dari dalam negeri, dia mengatakan bahwa persaingan politik pada pemilihan umum tahun depan akan memberikan ketidakpastian tambahan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Perubahan dan transformasi kekuasaan diproyeksikan akan mengubah kebijakan dan program pemerintah.
Baca Juga
"Transformasi pemerintahan baru akan seperti apa? Apakah akan melanjutkan program yang ada saat ini? di mana kemungkinan besar akan ada perubahan posisi yang memegang kementrian atau kelembagaan pemerintah," ujarnya.