Bisnis.com, JAKARTA – Presiden AS Donald Trump mengatakan ada kemungkinan AS tidak akan menjatuhkan tarif impor lagi kepada China setelah Negeri Panda mengirimkan daftar kebijakan yang menunjukkan upaya penyelesaian sengketa dagang.
AS dan China telah melakukan aksi saling balas penerapan tarif impor atas barang-barang dari masing-masing negara. Hal ini dipicu keinginan AS untuk memangkas defisit neraca perdagangan dengan China, yang nilainya diklaim mencapai US$375 miliar.
AS juga meminta China memperbaiki akses pasar di negara Asia Timur itu, memperketat perlindungan hak kekayaan intelektual milik perusahaan-perusahaan Negeri Paman Sam, dan menurunkan subsidi industri.
Trump juga sudah mengancam akan kembali memberlakukan kenaikan tarif impor dari China pada 1 Januari 2019.
“Kita mungkin tidak perlu melakukannya. China setuju untuk mencapai kesepakatan dagang,” ujarnya seperti dilansir Reuters, Sabtu (17/11/2018).
Namun, masih ada beberapa hal yang mengganjal dari 142 poin kebijakan yang disampaikan. Tidak disebutkan apa saja yang masih dipermasalahkan oleh Trump.
Yang jelas, dokumen yang diserahkan terbagi atas tiga kategori yakni isu-isu yang bersedia dinegosiasikan oleh China, isu-isu yang sedang dikerjakan, dan isu-isu yang disebut tidak dapat dinegosiasikan.
Trump dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan bertemu di KTT G20 yang bakal digelar di Argentina pada akhir bulan ini.