Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan bahwa gagasan pemikiran Mohammad Hatta tentang ekonomi adalah untuk kebahagiaan.
"Bung Hatta dan seluruh generasi nasionalis di masa awal, Bung Hatta bagian dari itu ya dan beliau-beliau ini sebetulnya melandaskan misalnya berpikir tentang ekonomi itu tidak semata-mata angka," ujar Hilmar
Menurut Hilmar arti ekonomi saat ini sudah tereduksi alias berpatok pada angka yang dikeluarkan atau yang didapatkan.
"Kalau sekarang kan direduksi, 'tingkat pertumbuhan berapa?' atau 'utang berapa?' dan seterusnya. Orientasi mereka [generasi Nasionalis] lebih jauh dari itu bahkan pertanyaannya sangat mendasar, 'membangun ekonomi itu keperluannya apa sih? Tujuannya apa sih?," lanjutnya.
Hilmar menyebutkan bahwa seorang pemikir seperti bung Hatta memaknai bahwa konsep ekonomi adalah Ekonomi Kebahagiaan.
"Jadi, orientasi ekonominya itu bukan A, B, C bukan kemana-mana tetapi tujuan yang lebih besar, [sehingga] ilmu ekonomi mau tidak mau harus bersentuhan dengan filsafat dengan kebudayaan, dengan sejarah, dengan politik sehingga keseluruhan keadaan masyarakat dan apa yang ingin dituju itu bisa ditangkap," tandasnya.