Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelaku Usaha Cenderung Pesimistis pada Akhir Tahun

Bisnis.com, JAKARTA - Kondisi bisnis pada kuartal IV tahun ini diproyeksikan secara umum masih tumbuh tetapi dengan tingkat optimisme pelaku usaha yang lebih rendah dibandingkan dengan kondisi kuartal III/2018.
Pebisnis pemula/syruptrap.ca
Pebisnis pemula/syruptrap.ca

Bisnis.com, JAKARTA - Kondisi bisnis pada kuartal IV tahun ini diproyeksikan secara umum masih tumbuh tetapi dengan tingkat optimisme pelaku usaha yang lebih rendah dibandingkan dengan kondisi kuartal III/2018.

Hal tersebut seperti terlihat pada proyeksi Indeks Tendensi Bisnis (ITB) yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), Senin, (5/11/2018) dari hasil survei yang dilakukan kepada 2.500 pengusaha, menyebutkan bahwa ITB kuartal IV/2018 mencapai sebesar 106,45 atau lebih rendah dari posisi ITB pada kuartal III/2018 sebesar 108,05.

"Persepsi bisnisman pada kuartal IV/2018 masih tumbuh karena masih di atas 100. Tapi tingkat optimismenya berkurang sedikit, diproyeksikan hanya sebesar 106,45 atau turun dari posisi pada kuartal III/2018 sebesar 108,05," tutur Kepala BPS, Suharyanto, di Gedung BPS, Senin (5/11/2018).

Menurutnya, meskipun tingkat optimisme para pelaku bisnis pada kuartal IV/2018 tersebut diproyeksikan makin pesimistis dibandingkan dengan kondisi saat ini, tetapi pebisnis masih berharap pada kondisi order dalam negeri dan juga harga jual produk yang terus bagus.

Pasalnya, kata Suharyanto, jika ditilik berdasarkan komponen pembentuknya, order dari dalam negeri masih menempati indeks tertinggi yakni 115,07 dan juga harga jual produk sebesar 106,24.

"Sedangkan kalau untuk order dari luar negeri yang sebesar 102,12 memang tidak sebagus order dalam negeri. Para bisnisman menyadari pertumbuhan ekonomi di negara tujuan juga sedang mengalami perlambatan," ujarnya.

Sementara itu, lanjut Suharyanto, apabila ditilik dari sektor lapangan usaha pendorongnya, kemungkinan yang masih akan bergerak naik cukup bagus adalah industri jasa keuangan dan asuransi dengan indeks sebesar 124,57; di susul sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan 118,97; dan juga jasa kesehatan dan kegiatan sosial 117,02.

"Sedangkan tiga sektor terendah yakni industri pengolahan sebesar 105,48; lalu di bawahnya pertanian, kehutanan, dan perikanan 104,59 dan yang paling buncit adalah jasa pendidikan dengan indeks hanya 102,34."

Sementara itu, sebelumnya diketahui bahwa BPS telah menyatakan bahwa kondisi optimisme pengusaha atau pelaku bisnis di Tanah Air pada kuartal III/2018 mengalami penurunan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Indeks Tendensi Bisnis (ITB) menyebutkan bahwa tingkat optimisme pelaku bisnis pada kuartal III/2018 sebesar 108,05 lebih rendah dibandingkan dengan kuartal  II/2018 sebesar 112,82.

"Kondisi bisnis kuartal III/2018 terus tumbuh, tetapi optimisme pelaku bisnis lebih rendah dari kuartal sebelumnya," kata Kepala BPS Suhariyanto, saat merilis keterangan tersebut di Kantor BPS, Senin (5/11/2018).

Dirinya menerangkan bahwa komponen pembentuk ITB tersebut yakni terjadinya penurunan pendapatan usaha dan penurunan penggunaan kapasitas usaha, meskipun pada rata-rata jumlah jam kerja mengalami peningkatan indeks.

Indeks pendapatan usaha menurun menjadi 111,36 dari sebelumnya 122,98. Kemudian untuk penggunaan kapasitas usaha juga menurun dari 114,60 menjadi 110,80, sedangkan untuk rata-rata jumlah jam kerja meningkat menjadi 102,00 dari sebelumnya 100,89.

Sementara itu, jika ditilik berdasarkan lapangan usaha, ITB Kuartal III/2018 tertinggi adalah kategori lapangan usaha pengadaan gas dan listrik sebesar 123,66; disusul administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar 121,84; dan juga kategori pengadaan air, pengelolaan dampak, limbah dan daur ulang 121,72.

"Sedangkan untuk optimisme pelaku usaha terendah terjadi pada lapangan usaha jasa perusahaan 100,22," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper