Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) akan mengumumkan pemenang lelang pengerjaan desain awal dan konstruksi revitalisasi Kilang Balikpapan pada Desember 2018.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, saat ini evaluasi teknis revitalisasi (refinery development master plan/RDMP) Kilang Balikpapan sudah selesai dan sedang masuk tahap komersialisai.
Lelang desain awal (EPC) Kilang Balikpapan akan dimumumkan Desember 2018 sekaligus penandatanganan kontrak.
“Tanda tangan tetap [kontrak EPC Kilang Balikpapan] Desember [2018],” tuturnya di Istana Kepresidenan, Rabu (31/10).
Dalam revitalisasi Kilang Balikpapan, setidaknya diperlukan investasi senilai US$4 miliar. Nantinya, kilang ini bakal menambah kapasitas produksi bahan bakar minyak 100.000 barel per hari (bph).
Untuk membiayai beragam proyek investasi tersebut, Pertamina diketahui telah mencari obligasi global sebagai salah satu sumber pendanaan.
Rencana penerbitan obligasi global Pertamina dihantui kenaikan rerata imbal hasil obligasi korporasi Asia yang menembus level 5,54% di tengah tingginya kebutuhan perseroan terhadap dana segar untuk mendanai sejumlah rencana ekspansi.
Kondisi pasar global juga turut menjadi penyebab Pertamina membatalkan rencana untuk melakukan penawaran tender atas outstanding dua surat utang yang jatuh tempo pada 2021 dan 2022.
Sebelumnya, perseroan minyak dan gas milik negara itu awalnya berencana melakukan tender offer untuk surat utang senior senilai US$1 miliar dengan kupon 5,25% yang jatuh tempo pada 2021 dan US$1,242 miliar dengan kupon 4,875 yang jatuh tempo pada 2022.
Untuk perkembangan pembangunan Kilang Tuban, Nicke menjelaskan, saat ini pihaknya sedang nenanti masukan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dari sisi risiko dampak bencana.
Nicke juga tidak berkomentar mengenai kelanjutan rencana perpindahan lahan untuk pembangunan kilang di Tuban.
Direktur eksekutif Energi Watch Mamit Setiawan menuturkan, setidaknya ada ketidakpastian pemerintah dan Pertamina yang menjadi pemicu maju mundurnya para investor. Menurutnya, saat ini banyak investor yang menunggu kepastian dari pemerintah terkait dengan, masalah pembebasan lahan.
"Saat ini banyak kendala dalam proses pembebasan lahan dan masih belum bisa diselesaikan oleh pemerintah. Bahkan rencana kilang Tuban saja mereka minta pindah lokasi karena masalah lahan ini."